Bekerjalah! Karena Itu Mampu Menjaga Izzah Kita Sebagai Seorang Muslim

4 Agustus 2022, 17:50 WIB
Ilustrasi, bekerja untuk menjaga izzah sebagai seorang muslim. /UNSPLASH/bruce mars

WARTA LOMBOK - Ibadah memang penting, namun mencari nafkah juga perlu. Bagaimana mungkin rezeki akan datang, hanya dengan berdiam diri di masjid?

Berharap orang akan datang menyuapi? Sungguh ini bisa merusak citra mulia (Izzah) seorang muslim.

Bagaimana mungkin, ada yang ingin hanya sebagai ahli agama, namun dia enggan mencari nafkah dan bekerja dengan alasan, cukup Allah dihatiku.

Ingatlah, Rasullullah pendakwah, juga pengusaha. Para sahabat pergi berperang, namun mereka juga mencari nafkah.

Baca Juga: Pesan untuk Para Suami! Berlemah Lembutlah Kepada Sang Istri

Lantas atas dasar apa kita enggan untuk bekerja?

Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Facebook @Airiya Rahmadhani, yang diunggah pada 17 Juli 2022, inilah nasihat tentang pentingnya bekerja, untuk menjaga Izzah diri.

Jangan malas jangan gengsi asalkan itu halal maka kerjakanlah semoga lelahmu bernilai pahala.

Rasulullah SAW, mengajarkan kepada umatnya agar mereka dapat mandiri dan tidak berpangku tangan pada orang lain, atau dikenal dengan istilah qaddirun ‘alal kasbi yang berarti memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri.

Dalam hidup ini manusia memiliki kebutuhan baik primer, sekunder ataupun tersier. Oleh karena itu manusia perlu bekerja agar mampu memenuhi kebutuhannya tersebut.

Islam lebih menghargai orang yang bekerja keras untuk menghidupi dirinya daripada menjadi pengemis dan seorang yang meminta-minta.

Baca Juga: Gangaa ANTV: Sagar TERKEJUT Mendengar Permintaan Terakhir Gangaa, Madhvi 'Aku Akan Melakukan Sesuatu'

“Sungguh, seorang yang bekerja memikul seikat kayu bakar di punggungnya, itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang lain, boleh jadi orang itu memberinya atau tidak memberinya.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu).

Berkerjalah karena itu mampu memelihara Izzah kita sebagai seorang Muslim.

Dari Muhammad bin Ashim, dia berkata, “Telah sampai berita padaku bahwa Umar bin Khatab ra. Jika melihat pemuda yang membuatnya kagum, maka ia akan menanyakan perihal anak itu, ‘apakah anak itu memiliki pekerjaan?’ jika dikatakan, ‘Tidak’, maka ia akan berkata, ‘Telah jatuh satu derajat anak muda itu di mataku”.

Baca Juga: Tidur Siang Berjam-jam Tanda Hipertensi? Ini Alasannya!

Memiliki pekerjaan akan menjaga izzah kita sebagai seorang muslim. Daripada Seorang pengangguran dan seorang pemalas yang enggan untuk berkerja. Padahal bekerja adalah kewajiban sebagaimana Nabi SAW bersabda,

“Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti sholat, puasa, dll).” (HR Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi).

Siapa pun yang bekerja untuk menghindarkan dirinya dari meminta-minta, maka ia berada di jalan yang diridai oleh Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berikhtiar dalam berkerja untuk mencari rezeki Allah agar terhindar dari sifat pemalas dan enggan untuk berkerja.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Facebook @Airiya Rahmadhani

Tags

Terkini

Terpopuler