Landasan Kehidupan Bersama Suami Istri

9 Agustus 2022, 17:25 WIB
Ilustrasi, Kehidupan suami istri /Instagram.com @katrinkaif

WARTA LOMBOK - Dua orang yang saling mencintai, tentu akan melanjutkan hubungan mereka di meja pernikahan.

Karena sejatinya, tidak cinta jika hanya dijadikan sebagai pemuas hawa nafsu, tanpa ada ikatan yang sah di mata Allah dan negara.

Lantas bagaimanakah landasan kehidupan bersama suami istri di dalam Islam?

Dikutip wartalombok.com dalam Buku Psikologi Keluarga, pada 3 Agustus 2022, inilah landasan bersama suami istri, yang mestinya dipahami.

Setiap pasangan suami istri memerlukan fondasi yang kuat untuk melanggengkan sebuah pernikahan, yakni cinta dan kasih sayang di antara keduanya. Karena jika pernikahan tidak dilandasi dengan cinta, pengorbanan dan toleransi akan tidak bermakna.

Baca Juga: Sumber Utama Masalah Ternyata Ada pada Hati dan Pikiran Kita

Bahkan, kita tidak dapat menyebutnya sebagai
kehidupan yang penuh romantika, sebab jika menggapai sesuatu dengan kelok dan perjuangan dengan sekuat tenaga akan terasa sangat indah dan nikmat.

Islam telah menetapkan hak-hak dan ketentuan-ketentuan dalam kehidupan suami istri. Salah satu karakteristik yang merefleksikan aqidah Islam adalah penegasan terhadap pentingnya pernikahan.

Dengan demikian, pihak laki-laki maupun perempuan mustahil melanggengkan kehidupan membujang atau melajang betapapun mereka berusaha mati-
matian untuknya.

Satu-satunya jalan bagi kelanggengan hidup
bersama adalah adanya sikap saling menghargai dan saling memahami di antara kedua belah pihak, bukan sebaliknya dengan sikap saling menghinakan dan merendahkan.

Baca Juga: Gangaa ANTV: Palash MARAH Kepada Gangaa, Sagar Dikelabuhi Kliennya, Jhanvi Depresi

Islam menganjurkan untuk melaksanakan pernikahan dan membina keluarga. Himbauan religius ini sesuai dengan tatanan dan peradaban sehingga akan memberikan kemanfaatan dan urgensitas kesuciannya dalam meniti kehidupan bersama.

Urgensi pemikiran, konsep dan dasar-dasar nilai spritualitas yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, memantulkan kesadaran komprehensif bagi kita akan nilai-nilai kemanusiaan, konsep-konsepideal tentang dan urgensitas pernikahan pada sebuah kehidupan manusia.

Sebab kita menyadari bahwa, keluarga merupakan wadah penciptaan kebahagiaan dan penopang kecintaan, serta sebagai lembaga tertua yang mampu menginternalisasikan nilai-nilai kasih sayang antara suami istri, putra-putri dan keluarga lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Gangaa: Akhirnya Pulkit dan Niranjan Berdamai karena Ini, Gangaa Menangis Bahagia

Di sampig itu, keluarga juga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang memiliki pengaruh besar terhadap bangsa dan negara. Dari komunitas kecil inilah akan lahir generasi penerus yang akan menentukan nasib dan perjalanan sebuah peradaban bangsa.

Semoga kita memahami landasan ini bersama. Sehingga baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama saling mencintai karena Allah, sehingga bertemu dan berpisah pun karena Allah.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Buku Psikologi Keluarga

Tags

Terkini

Terpopuler