Mengenal Lebih Dekat Masjid Jami Muntok, Masjid yang di Bangun Pada Bulan Muharram Ratusan Tahun Lalu

20 Agustus 2022, 12:35 WIB
Ilustrasi, Mengenal lebih dekat Masjid Jami Muntok. /PIXABAY/goldbug

WARTA LOMBOK - Bulan Muharram adalah bulan yang dinanti kaum muslimin. Banyak peristiwa besar terjadi di bulan haram ini.

Di masa lalu, ada pula pembangunan masjid yang bertepatan dengan bulan murarram. Masjid apakah yag dimaksud?

Dalam artikel khazanah kali ini, kita akan mengulik masjid yang dibangun pada bulan Muharram ratusan tahun lalu tersebut.

Dikutip wartalombok.com, dalam Buku Pesona Cinta Penulis Pemula, pada 11 Agustus 2022, merilah kita menjelajahi Masjid Jami Muntok.

Baca Juga: MAN 1 Mataram Hadirkan Syeh Al-Azhar Kairo Mesir; Berikan Kuliah Keagamaan

Masjid ini merupakan masjid yang tertua di kabupaten Bangka Barat, dibangun pada tahun 1883 M atau bertepatan dengan 19 Muharram 1300 H. Masjid ini didirikan pada Sultan Muhammmad Ali dengan gelar Tumenggung Kartanegara II.

Berdasarkan sejarah, kesultanan Palembang dibagi pada masa itu menjadi dua untuk menghindari pertumpahan darah.

Pulau Bangka di angkat Tumenggung Muhammad Ali yang kemudian menjadi kesultanan Bangka yang kemudian bergelar Sultan Muhammmad Ali dan Palembang kepada Raden Jaya Wikramo yang kemudian menjadi Arsitektur Adi Sultan di Palembang dan bergelar Sultan Mahmud Badarudin.

Proses masuknya Islam ke pulau Bangka tidak terlepas dari unsur masuknya Kesultanan Johor, kerajaan Minangkabau, dan kesultanan Banten.

Baca Juga: Presiden Terguling Myanmar Aung San Suu Kyi Divonis Enam Tahun Penjara Karena Korupsi

Pada sekitar pertengahan abad 19, salah seorang ulama Banjar tercatat mendatangi sekaligus menyebarkan Islam di Pulau Bangka yaitu KH Muhammmad Afif keturunan ketiga dari Syaikh Muhammad Al Arsyad Al Banjari.

Kemungkinan besar, H Muhammad Afif tidak lain adalah ayah dari Syaikh Abdurrahman Siddik yang datang ke Pulau Bangka tepatnya di Muntok pada dekade sekitar 1860-an.

Kedatangan H Muhammad Afif bersama istri dan ketiga anaknya ke Bangka, disebabkan pada masa itu wilayah Bangka aman dari penindasan kolonial Belanda.

Tidak seperti di Banjar dimana ulama dan orang-orang yang terkait dengan kesultanan Banjar dikejar-kejar dan dibunuh oleh Belanda.

Baca Juga: Seputar Kemerdekaan! Berikut 5 Daftar Novel Bertema Kemerdekaan yang Wajib Kamu Koleksi

Selain itu juga terdapat makam Atok Ning, ulama Banten yang menyebarkan dakwah Islam di Mendobarat.

Menetapnya Muhammad Afif di Muntok dan kedatangan anaknya Syaikh Muhammad Abdurraman Siddik makin memperluas penyebaran dakwah Islam di kawasan Bangka.

Sehingga tidak heran jika di kawasan ini berdiri masjid yang memang menjadi tempat ibadah bagi umat Islam.Masjid yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat.

Baca Juga: Ketan Pandan Unti Kelapa Manis dan Lezat, Anda Ingin Mencobanya? Berikut Resepnya

Menurut sejarahnya, pembangunan masjid ini tidak hanya dilakukan oleh umat Islam saja. Tetapi juga dibantu oleh masyarakat nonmuslim, terutama etnis Cina. Toleransi antar masyarakat Muntok begitu kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Terlebih lagi, masjid ini berdiri berdampingan dengan Kelenteng Kong Fuk. Arsitektur masjid ini terpengaruh budaya Melayu yang sangat kuat, terihat dari bentuk tangga di depan masjid.

Selain itu, juga ada pengaruh Jawa kuno pada atap limas yang digunakan.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Buku Pesona Cinta Penulis Pemula

Tags

Terkini

Terpopuler