Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Adab Seorang Wali Murid Terhadap Guru Anaknya

- 30 Januari 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi guru dan murid.
Ilustrasi guru dan murid. /pixabay.com/SyauqiFillah

  WARTA LOMBOK – Perlu kerja sama yang baik antara orang tua dan guru saat mendidik seorang anak.

Ketika menyekolahkan anak, maka orang tua harus mempercayai sekolah dan guru yang diamanahi.

Sedangkan guru harus bisa menerimanya dan berusaha memberikan ilmu sebaik-baiknya kepada anak tersebut agar orang tua murid bangga.

Baca Juga: Pesan Kejujuran Untuk Juru Kunci Petugas Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Miskin

Namun, dewasa ini tak jarang kita jumpai kasus perseteruan antara orang tua murid dan guru. Hal ini jelas tidak dibenarkan karena bagaimana pun keduanya harus berjalan beriringan.

Sebuah kisah antara guru dan orang tua murid pernah dialami Syekh Abdul Qadir Jaelani. Kala itu, beliau memiliki seorang murid yang dididik dengan penuh kesabaran. Bahkan, mereka kerap makan bersama layaknya sebuah keluarga.

Suatu ketika, ada seseorang yang tidak suka dengan Syekh Abdul Qadir Jaelani dan berniat untuk memfitnahnya.

Pada suatu malam, seorang yang tidak baik itu membuat sebuah lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir Jaelani. Lubang itu digunakannya untuk mengintip aktivitas Syekh Abdul Qadir Jaelani dengan muridnya di dalam rumah.

Baca Juga: Nafsu Tersembunyi Ulama Irak Diselamatkan 2 Roti, Pelajaran Berharga Buat Kita

Baca Juga: Daftar Nama Desa dan Kepala Desa di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB

Halaman:

Editor: ElRia Shd

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x