WARTA LOMBOK - Hendaknya ketika pasangan suami istri bersenggama seharusnya dalam kondisi suci lahir batin, mengawali dengan bertobat kepada Tuhan dan memohon ampun serta berdoa.
Cukupkah itu? Ternyata ada ritual lain yang dianjurkan untuk diamalkan, hendaklah memasuki kamar dengan mengucap salam, sholat dua rakaat atau lebih, setelah itu membaca al-Fatihah, al-Ikhlash dan shalawat kepada Nabi, masing-masing sebanyak tiga kali.
Dianjurkan juga untuk memperbanyak bacaan seperti surat Yasin, al-Waqi’ah, ayat Kursi, ad-Dhuha, al-Insyirah dan an-Nashr, semua ayat itu dibaca dengan maksud sesuai kandungan ayat dan surat itu.
Baca Juga: Hari Pernikahan dan Waktu Senggama yang Dianjurkan Menurut Kitab Qurratul Uyun
Ayat Kursi misalnya, diyakini sebagai ayat yang mempunyai khasiat menjaga, al-Insyirah mungkin dibaca agar pengantin memulai malam pertama diberi kelapangan dada, lepas dari berbagai beban, dan ad-Dhuha dibaca agar pengantin diberi banyak rezeki.
Beberapa ritual juga dianjurkan seperti membaca salah satu nama-nama Tuhan dalam asma al-husna.
Syeikh Muhammad At-Tihami dalam Qurratul Uyun menganjurkan kepada suami istri untuk menjaga agar suasana romantis tidak terganggu oleh suara-suara yang dapat mengurangi konsentrasi saat berhubungan atau bahkan melemahkan gairah seksual.
Hindari suara mertua apabila masih serumah dengan mereka, suara anak-anak, tamu, dan yang penting amankan kegiatan senggama dari terdengar telinga agar bebas berekspresi.
Syeikh At-Tihami juga menganjurkan pengantin menghindari makanan yang berbau menyengat sebelum bersenggama dimulai seperti bawang, petai, dan makanan lain yang mengurangi nafsu bagi pasangannya.