Network
WARTA LOMBOK – Diantara sarana menuju kebahagian hidup manusia yang diciptakan Allah melalui agama Islam adalah disyariatkannya zakat.
Disyariatkannya zakat tidak lain dalam rangka meluruskan perjalanan manusia agar selaras dengan syarat-syarat menuju kesejahteraan manusia secara pribadi dan kesejahteraan manusia dalam hubungannya dengan orang lain.
Fungsi zakat adalah menjaga kepemilikan pribadi agar tidak keluar dari timbangan keadilan, dan menjaga jarak kesenjangan sosial yang menjadi biang utama terjadinya gejolak yang berakibat runtuhnya ukhuwah, tertikamnya kehormatan dan robeknya integritas bangsa.
Baca Juga: 4 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Bagi Perempuan, Berikut Rinciannya
Kata zakat berasal dari kata bahasa Arab “az-zakah”. Kata ini adalah masdar dari fi’il mad-li “zakka”, yang berarti bertambah, tumbuh dan berkembang.
Kata zakat juga bermakna suci. Dengan makna ini Allah berfirman yang artinya: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan hati”. (QS. As-Syams: 9).
Menurut istilah (syara’), zakat artinya sesuatu yang hukumnya wajib diberikan dari sekumpulan harta benda tertentu, menurut sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya.
Selain nama zakat, berlaku pula nama shadaqah. Shadaqah mempunyai dua makna. Pertama ialah harta yang dikeluarkan dalam upaya mendapatkan ridha Allah. Makna ini mencakup shadaqah wajib dan shadaqah sunnah (tathawwu’). Keduanya adalah sinonim dari zakat.
Baca Juga: 16 Manfaat Bekam Salah Satunya Menghilangkan Jerawat dan Melangsingkan Tubuh
Dikutip wartalombok.com, zakat fitrah menurut istilah syara’ adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim setahun sekali berupa makanan pokok sesuai kadar yang telah ditentukan oleh syara’.
