Network
WARTA LOMBOK - Binatang merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang dalam penciptaannya tidak dikarunai dengan akal.
Berbeda dengan binatang, malaikat diciptakan oleh Allah SWT dengan dibekali akal, yang membuatnya selalu taat beribadah kepada Allah SWT atas apapun yang diperintahkan.
Adapun dengan penciptaan manusia yang dikarunai akal serta nafsu sehingga mendapat gelar dari Allah SWT sebagai ‘ahsanu taqwim’ yaitu sebaik-baik ciptaan Allah SWT karena manusia melebihi malaikat dan binatang.
Baca Juga: Berkah Doa Nabi Zakaria Ketika Meminta Dikaruniai Keturunan
Baca Juga: Sejarah, Hukum, dan Keutamaan Puasa Asyura di Bulan Muharram
Namun, ada sepuluh binatang yang telah Allah SWT janjikan menjadi penghuni surga nanti.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Daqaiqul Akhbar, bahwa Imam Muqatil mengatakan bahwa ada sepuluh binatang yang akan masuk dan menjadi penghuni surga kelak, di antaranya:
1. Onta milik Nabi Shaleh AS
2. Pedet (anak sapi) miliki Nabi Ibrahim AS
3. Kambing (domba) miliki Nabi Ismail AS
4. Lembu milik Nabi Musa AS
5. Ikan yang menelan Nabi Yunus AS
6. Keledai milik Nabi Udzair AS
7. Semut milik Nabi Sulaiman AS
8. Burung Hud-hud yang membawa berita tentang Ratu Balqis
9. Onta milik Nabi Muhammad SAW
10. Anjing milik Ashabul Kahfi setelah dijadikan Allah SWT sebagai seekor domba.
Baca Juga: Perbedaan Keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Arafah
Baca Juga: Bagaimana Hukum Membaca Al Quran Sambil Berbaring? Berikut Penjelasannya
Dalam keterangan kitab Daqaiqul Akhbar bahwa anjing bisa masuk surga setelah ia dirubah bentuknya menjadi domba oleh Allah SWT.
Bahkan ia nanti berada di tengah-tengah kekasihnya di dalam surga yaitu anjingnya Ashabul Kahfi.
Berdasarkan uraian di atas, orang-orang berbuat maksiat tidaklah terusir dari Allah SWT selama ia kembali kepada jalan yang benar atau yang diridhai oleh Allah SWT.
Semua mahkluk Allah SWT akan masuk surga setelah dosa maksiatnya hilang, sebagaimana ciri anjing Ashabul Kahfi dihilangkan oleh Allah SWT.
Sedikit yang mmenduga anjing sebagai mahkluk yang najis bisa masuk surga hanya karena ia pernah mengabdi sebagai penjaga pemuda yang berada di dalam gua saat lari dari kejaran pimpinan yang zalim yang kemudian dikenal dengan kelompok Ashabul Kahfi.***
