Mengambil Suri Tauladan Sayyidina Abu Bakar, Khalifah yang Hidup Sederhana Hingga Menjelang Ajal

- 1 Desember 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi/Kisah suri tauladan Sayyidina Abu Bakar, khalifah pengganti Rasulullah SAW yang dikenal sederhana dan jujur
Ilustrasi/Kisah suri tauladan Sayyidina Abu Bakar, khalifah pengganti Rasulullah SAW yang dikenal sederhana dan jujur /PIXABAY/bouassa

WARTA LOMBOK - Sayyidina Abu Bakar adalah khalifah pertama yang menggantikan Rasulullah SAW yang selalu berkata benar, sehingga ia bergelar Ash-Siddiq yang artinya orang yang jujur.

Dalam suatu riwayat ketika Sayyidina Abu Bakar akan menghadapi ajalnya, beliau pernah berwasiat kepada putri tercintanya yaitu Aisyah.

Dalam keadaannya yang lemah, Abu Bakar memanggil putrinya untuk menyampaikan wasiat terakhirnya.

Baca Juga: Ketentuan Masa Iddah Suami Istri Setelah Perceraian

"Wahai Aisyah putriku, aku telah diserahi urusan kaum Muslimin, aku telah memakan makanan yang sederhana dan aku juga telah memakai pakaian yang sederhana dan kasar. Yang tersisa dari harta kaum Muslimin padaku adalah seekor unta, seorang pelayan (pembantu) rumah tangga, dan sehelai permadani yang sudah usang. Kalau aku wafat, kirimkan semuanya kepada Umar bin Khattab. Karena, aku tidak ingin menghadap Allah sedangkan di tanganku masih ada harta kaum Muslimin walaupun sedikit," kata Abu Bakar.

Setelah dua tahun memimpin kaum Muslimin dalam situasi yang sangat sulit karena ia menjadi pengganti pertama Rasulullah (Khalifatur Rasul), Abu Bakar pun mulai mendekati ajalnya.

Sebelum wafat, Sayyidina Abu Bakar berwasiat untuk dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW.

Baca Juga: Khazanah Islam : Rahasia Tersembunyi Saat Pagi Hari yang Mengandung Banyak Kejadian Tak Terduga

Pada 23 Agustus 634 Masehi, Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat. Ia melewati tahun kekhalifahan yang pendek yakni hanya dua tahun, tetapi tidak mudah dalam sejarah awal kepemimpinan Islam pasca Rasulullah SAW.

Di era kepemimpinan kini, sosok pemegang teguh prinsip seperti sahabat Sayyidina Abu Bakar tidak banyak, bahkan langka.

Selama menjadi khalifah, ia selalu memperhatikan rakyatnya. Hidupnya sangat sederhana dan tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.

Baca Juga: Mau Rizki Mengalir Tanpa Susah Mencarinya, Syehk Ali Jaber: Lakukan 3 Amalan Ini, Rizki Datang Tanpa Disangka

Di tengah masyarakat, mungkin masih ada individu yang mempunyai idealisme seperti Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat Nabi Muhammad SAW yang jujur, tegas, amanah.

Ia mengutamakan kepentingan orang lain daripada ambisi dan kepentingan pribadi dan kelompoknya, terutama dalam hal pengelolaan negara dan birokrasi yang ada di bawah naungannya.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah