Tanda Makrifat Pada Diri Seorang Muslim

- 25 Februari 2022, 04:45 WIB
Ilustrasi/Menurut Syekh Nawawi, ketaatan seseorang dalam menjalankan perintah Allah merupakan tanda makrifat pada diri yang bersangkutan.
Ilustrasi/Menurut Syekh Nawawi, ketaatan seseorang dalam menjalankan perintah Allah merupakan tanda makrifat pada diri yang bersangkutan. /PIXABAY/syaifulptak57

Baca Juga: Berikut Syarat dan Tata Cara Tayammum Lengkap dengan Bacaan Niatnya Menurut Islam

Artinya, “Maknanya, pelaksanaan ibadah seorang hamba kepada Allah merupakan tanda makrifatnya kepada Allah. Jika ibadahnya banyak, maka kuantitas makrifatnya juga banyak. Tetapi jika ibadahnya sedikit, maka makrifatnya sedikit karena aktivitas lahiriah merupakan cermin batin seseorang,” (Syekh M Nawawi Banten, Nashaihul Ibad: 7).

Namun demikian, ketaatan beribadah itu jangan diartikan secara tunggal dalam bentuk ibadah mahdhah, seperti shalat, zikir, puasa, haji, tadarus Al-Qur’an di atas sajadah sendiri, tetapi juga dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk ketaatan sesuai dengan profesi keseharian masing-masing orang.

Syekh M Nawawi Banten memberikan jalan taqarub kepada Allah bagi mereka yang ingin lebih baik secara spiritual tanpa harus meninggalkan profesi yang sedang digelutinya.

Menurut Syekh M Nawawi, mereka dapat menuju kepada Allah tanpa harus menyita, mengurangi waktu, atau mengganggu profesinya selama ini.

 واعلم أن المريد لحرث الآخرة السالك لطريقها لا يخلو عن ستة أحوال إما عابد أو عالم أو متعلم أو محترف أو وال أو موحد مستغرق بالواحد الصمد عن غيره

Baca Juga: Perlu Diketahui, Berikut Pembagian Najis di Dalam Islam

Artinya, “Ketahuilah, orang yang menginginkan dan menempuh jalan untuk bekal kehidupan akhiratnya kelak tidak lepas dari enam jalan, yaitu ahli ibadah, orang alim, santri/pelajar/mahasiswa, perajin, pemerintah, atau ahli tauhid yang menghabiskan waktunya dengan Allah semata.” (Syekh M Nawawi, Tsimarul Yani‘ah fir Riyadhil Badi‘ah, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 94).

Ahli ibadah mahdhah, orang alim, atau bagi setiap muslim yang menghabiskan waktunya dengan Allah semata akan tampak ciri makrifatullah pada dirinya sejauh mana mereka menjalankan kesehariannya secara bertanggung jawab, berintegritas, profesional, dan maksimal. Wallahu a’lam.***

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah