WAJIB DIPELAJARI! Syariat Puasa Sebelum Ummat Nabi Muhammad SAW, Bersyukurlah Kita Lebih Ringan

- 25 Maret 2022, 14:29 WIB
Ilustrasi Al-Aqsa dahulu
Ilustrasi Al-Aqsa dahulu /PIXABAY/wavemovies

Di masa lalu, ibadah puasa telah Allah syariatkan kepada Nabi Daud Alaihissalam dan umatnya. Mereka diwajibkan melaksanakan ibadah puasa untuk seumur hidup, dengan setiap dua hari sekali berselang-seling. Sedang kita hanya diwajibkan puasa satu bulan saja dalam setahun, yaitu bulan Ramadhan.

Puasa Daud ini disyariatkan lewat beberapa hadits Rasulullah SAW, yang artinya:

Dari Abdullah bin Amru radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Shalat (sunnah) yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat (seperti) Nabi Daud as. Dan puasa (sunnah) yang paling dicintai Allah adalah puasa (seperti) Nabi Daud Alaihissalam. Beliau tidur separuh malam, lalu shalat sepertiganya dan tidur seperenamnya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari. (HR. Bukhari).

Selain itu juga ada hadits lainnya yang menegaskan pensyariatan puasa Daud yang artinya:

Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Puasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasanya nabi Daud as dan itu adalah puasa yang paling utama. Aku menjawab, "Aku mampu lebih dari itu". Nabi SAW bersabda, "Tidak ada lagi yang lebih utama dari itu". (HR Bukhari).

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu: ASIK! Hardik dan Gulli Pulang dari Bulan Madu, Niranjan Tinggal di Rumah Nenek Kalyani

Bagi kita umat Nabi Muhammad SAW, puasa seperti Nabi Daud ini tidak diwajibkan. Beliau SAW hanya menjadikan puasa ini sebagai puasa sunnah.

Puasa juga Allah SWT syariatkan kepada Maryam, wanita  suci yang mengandung bayi Nabi Isa Alaihissalam. Hal itu bisa kita baca di dalam Al-Quranul Karim, bahkan ada surat khusus yang diberi nama surat Maryam.

Namun bentuk atau tata cara puasa yang dilakukan Maryam bukan sekedar tidak makan atau tidak minum, lebih dari itu, syariatnya menyebutkan untuk tidak boleh berbicara kepada manusia.

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيًّا

Halaman:

Editor: Muhamad Ilham

Sumber: Buku Sejarah Puasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah