Network
WARTA LOMBOK - Sahabat sesungguhnya adalah, dia yang bersedia membersamai baik dalam suka maupun duka. Dia tidak segan-segan membantu sahabatnya dalam segala hal, karena baginya sahabat harus senasib sepenanggungan.
Beruntunglah orang-orang yang memiliki sahabat berhati mulia dan taat kepada Allah. Sahabat semacam ini, laksana bintang yang senantiasa menerangi, gelapnya malam.
Ketika sahabatnya salah, dia hadir untuk mengingatkan, dengan nasihat yang menenangkan. Ketika sahabatnya, ditimpa musibah ia datang untuk menghibur , tanpa mengolok-olok. Ketika sahabatnya kesulitan, dia datang mengulurkan tangan, tanpa perhitungan. Begitulah gambaran sahabat yang berlandaskan cinta kepada Allah.
Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Instagram @risalahdakwah.id, yang diunggah pada 1 Juli 2022, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa, sebaiknya seorang bersahabat karena Allah. Ikhwan dengan ikhwan dan akhwat dengan akhwat.
Saling mengingatkan, saling mengajak ke jalan kebaikan, nanti mereka ada syafaatnya di akhirat. Itu ada hadistnya, yang artinya, "Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai." (HR. Al-Bukhari)
Jika persahabatan itu tulus karena Allah, maka tentu mereka saling mencintai karena Allah, dan akan dipertemukan kembali di akhirat kelak.
Baca Juga: Luar Biasa Berikut 5 Top Penyanyi Legendaris Suaranya Menghiasi Perindustrian Bollywood
Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah berkata: "Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (muslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka peganglah erat-erat".
