WARTA LOMBOK - Mungkin belum banyak yang tahu, bahwa satu-satunya burung yang berani mematuk elang adalah burung gagak.
Dia berani sekali naik ke atas leher elang dan mematuknya.
Namun apa yang dilakukan elang? Apakah dia memutuskan untuk melawan dan berkelahi?
Ternyata jawabannya tidak, elang tidak memutuskan membuang waktunya, untuk melayani si gagak.
Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Instagram @Merryriana, yang diunggah pada 1 Agustus 2022, inilah hal yang dilakukan elang.
Baca Juga: Jangan Sia-Siakan Waktu, Berbaktilah Selagi Orang Tua Masih Ada
Saat ada gangguan datang, elang memutuskan untuk mengepakkan sayapnya, sehingga terbang lebih tinggi dan tinggi lagi.
Semakin tinggi elang terbang, semakin sulit gagak untuk bernafas. Pada akhirnya, gagakpun jatuh karena kekurangan oksigen, lalu elang bebas kembali terbang.
Burung gagak ini adalah gambaran parasit dalam hidup kita. Gagak ini adalah lambang hambatan dalam perjalanan kita.
Segala bentu cemoohan, opini buruk, kedengkian dan segala tantangan yang menjatuhkan.
Tapi kita punya pilihan, mau melawan dengan cara mereka, atau fokus seperti elang. Terus mengepakkan sayap, hingga gangguan itu yang rontok dengan sendirinya.
Sejatinya, kita memang sangat membutuhkan fokus dan tenang. Tidak melawan bukan berarti tidak mampu, namun terbang tinggi, jauh lebih menyenangkan.
Gangguan-gangguan itu, akan hancur dengan sendirinya, seiring dengan kepakan sayap yang kita bentangkan.
Semangat, semoga kitalah elang itu. Pemilik sayap kekuatan, yang menyingkir hambatan, dengan cara yang tenang juga tepat. ***