Network
WARTA LOMBOK - Kita pasti pernah merasakan yang namanya kekecewaan, terutama para pendakwah.
Saking kecewanya terkadang memilih untuk tak lagi melanjutkan apa yang telah di mulai.
Futur yang berkepanjangan hanya karena kecewa yang belum bisa termaafkan. Padahal tahukah engkau semua yang terjadi itu adalah bagian dari perhatiannya Allah kepada hamba-Nya.
Allah tau dengan cara ini maka kita akan kuat, namun kita justru lebih memilih untuk mengikuti hawa nafsu kita ketimbang keimanan kita pada Allah.
Sehingga ketika hawa nafsu yang mengendalikan diri kita, maka semuanya yang telah kita lakukan dalam perjuangan dakwah islam menjadi sia-sia.
Baca Juga: Wahai Diri, Siapkanlah Mental Menjadi Penolong Agama Allah
Ada salah satu tulisan yang memberikan motivasi ketika kita tak sanggup menghadapi ujian dari Allah.
Sebagaimana yang dikutip wartalombok.com dari akun Instagram @risalah_amar, pada 21 Agustus 2022, inilah nasihat untuk diri yang sedang menerima ujian dari Allah.
Bersyukurlah lalu angkat tanganmu. Sesungguhnya Allah mendengarkan doa-doamu.
Allah sedang menaikkan kemampuanmu untuk bertahan hidup, dan mendapatkan tugas besar pada suatu hari nanti.
Jangan membinasakan dirimu, jangan mengeluh kepada semua orang. Tersenyumlah, berdoalah, bersujudlah dan bergeraklah. Tidurlah dengan baik, makanlah dengan baik, berolahragalah dengan baik, aliran darahmu, pandulah untuk mengalir dengan lancar.
Shalatlah dengan baik, bacalah Al-Qur'an dengan baik dan datangilah tempat-tempat amalmu dengan baik. Jalanilah ujian ini dengan hati yang ringan dan senantiasa berharap kepada Allah saja.
Persedikitlah berbicara dengan orang lain, ada suatu saat ketika nasihat-nasihat mereka menumpuk seperti berkas dan engkau tak tahu lagi harus bagaimana menjalankannya.
Manusia itu begitu fana, begitulah sementara, kepemilikan hidup ini, datang dari manusia yang engkau harapkan atau harapan manusia lain padamu.
Ketika harapan itu tak berjawab, bahkan bersambut dengan khianat. Percayalah itu adalah ujian yang Allah kirimkan agar diri ini terbiasa dengan tempaan. Semakin sering ditempa maka semakin indah dan kuatlah kita.***
