Network
WARTA LOMBOK – Hari ini, orang tua banyak disuguhkan dengan permasalahan anak yang sudah memasuki usia cukup, namun ternyata mereka belum juga mandiri.
Bukan hanya orang tua, yang resah, namun kemandirian ini juga berimbas pada lembaga pendidikan saat anak memasuki dunia sekolah. Mau tidak mau lembaga pendidik atau guru memberikan perhatian khusus kepada anak yang tergolong belum mandiri ini.
Baca Juga: Ternyata Ada Beberapa Ciri Anak Dikatakan Mandiri Dalam Belajar, Apa Saja Itu?
Hal semacam ini tentu perlu diperhatikan sedini mungkin, agar anak mampu mengolah kemandiriannya, sesuai dengan tingkat usianya. Lantas seperti apa konsep kemandirian itu sendiri?
Dikutip wartalombok.com dalam Sa’adiyah dan Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam tulisan berjudul Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak, ed. by Agus M. Solihin and Suradi, pada 22 Agustus 2022, inilah konsep kemandirian yang perlu ayah, bunda serta pendidik tahu.
Kemandirian berasal dari kata mandiri, dalam bahasa Jawa berarti berdiri sendiri. Kata kemandirian diterjemahkan dalam bahasa inggris yaitu independence, sedangkan dalam bahasa yunani kemandirian sejajar dengan kata autarky (autarkei) yang berarti swasembada atau kemandirian.
Dalam filsafat yunani autarky adalah keadan swasembada yang diinginkn dimana hidup tidak kekurangan apa-apa (Aristoteles).
Kemandirian dalam arti psikologis dan mentalis mengandung pengertian keadaan seseorang dalam kehidupannya yang mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
