“Kalau saja ia menelannya, tentu ia tidak akan tersentuh api neraka, karena Allah mengharamkan bagi neraka untuk menyentuh bagian daging Hamzah sedikit pun.”
Setelah peristiwa itu, Hindun tetap mempertahankan keyakinan syiriknya hingga Allah membuka pintu hatinya untuk menerima Islam ketika terjadi peristiwa pembebasan kota Makkah.
Setelah mengobarkan api permusuhan selama lebih dari 20 tahun, Allah Swt. membuka hatinya.
Ia berkata kepada suaminya, Abu Sufyan, “Aku ingin menjadi pengikut Muhammad.”
Abu Sufyan membalas, “Kemarin, aku melihat engkau sangat benci mengucapkan kata-kata seperti itu.”
Hindun berkata, “Demi Allah, aku tidak pernah melihat pemandangan manusia menyembah Allah dengan sebenar-benarnya di dalam masjid, seperti yang kulihat tadi malam. Demi Allah, mereka datang ke sana, lalu menunaikan salat; berdiri, ruku’, dan sujud.”
Aisyah ra. menuturkan, “Hindun datang kepada Nabi SAW, seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, demi Allah, selama ini, tidak ada golongan di dunia ini yang paling aku harapkan agar Allah membinasakannya, daripada golonganmu.
Namun hari ini, tidak ada golongan di dunia ini yang paling aku harapkan agar Allah memuliakannya, daripada golonganmu.”