Sedangkan konsep diri positif sebaliknya yaitu percaya diri, pantang menyerah, berani mencoba, berani gagal, dan mempunyai perasaan bahwa ia anak yang pintar dan bisa asal terus mau berusaha.
“Sederhananya, bagaimana anak bisa tumbuh menjadi pintar dan berprestasi jika sudah mempunyai perasaan atau konsep diri sebagai anak yang bodoh,” tuturnya.
Beri apresiasi
Cara membangun konsep diri positif menurut buku Anak Juga Manusia sangat mudah, yaitu dengan sering memberi apresiasi dan dukungan kepada anak.
Baca Juga: Berdoa atau Berharap Agar Mimpi Basah? Begini Etikanya
Memarahi dan membentak anak hanya akan membuat anak merasa kecil hati.
“Sering-seringlah memberi apresiasi untuk membangun konsep diri yang positif sehingga potensi otak anak dapat digunakan secara optimal,” jelas penulis buku tersebut.
Angga mengungkapkan bahwa keluarga memiliki peran utama untuk menyajikan contoh kebaikan yang akan ia duplikasi ke dalam dirinya.
Menurut dia, anak layaknya spons, yang akan menyerap apapun yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
“Jadi, apa yang anak lihat, dengar, dan rasakan seharusnya adalah kebaikan yang akan digunakan untuk mengarungi kehidupan,” ungkapnya.