Network
WARTA LOMBOK - Istilah Vrindavan sering digunakan para warganet di tanah yang cek percek dianggap merujuk, pada negara lahirnya aktor papan atas dunia Shahrukh Khan.
Banyak warganet Indonesia yang ternyata memakai kata Vrindavan ini untuk mengomentari postingan-postingan lucu yang berasal dari India.
Hal tersebut tentu saja menimbulkan pertanyaan bagi mereka yang awam soal istilah tersebut, lantas Apakah sebenarnya franda van memang ada di India, ataukah hanya sebuah sebutan belaka.
Baca Juga: Dibutuhkan Segera! PT United Tractors Buka Loker Dengan Kuota Terbatas: Yuk Lamar Online Disini..
Dikutip Watra-Lombok.com melalui kanal youtube Studio Langit pada 25 September 2023.
Awal Mula Vrindavan
Vrindavan merujuk pada kota di Negara bagian uttar Pradesh India Utara menurut penjelasan dari Encyclopedia Britannica Kota ini juga disebut sebagai Frandavanna.
Kota Vrindavan sendiri terletak di tepi barat Sungai Yamuna tepat di utara Madura yang merupakan tempat suci Dewa Krisna dalam Agama Hindu bagi yang menyembahnya.
Di Vrindavan dan hutan sekitarnya peristiwa-peristiwa penting, dalam mitologi Krisna terjadi, britannica menyebutkan bahwa Vrindavan adalah tempat Kresna lahir dan menjalani masa kanak-kanaknya, tetapi di situs Franda dituliskan bahwa krista lahir di Madura karena itu maturan menjadi satu dari 7 kota suci untuk ziarah Hindu.
Hutan lebat menjadi tempat Krisna menghabiskan sebagian besar masa muda dan dewasanya, nama Franda dan juga masuk dalam cerita Epic Mahabharata Nah Kurang lebih begitu penjelasan awalnya.
Apa itu Vrindavan dan Kenapa Terkenal?
Vrindavan adalah salah satu tempat penting terkait dengan perkembangan politik dan agama di India saat abad pertengahan, kota ini terletak sekitar 10 km dari Madura di Jalan Raya nasional delhi agra.
Madura adalah tempat kelahiran Krisna dan merupakan salah satu dari tujuh kota suci untuk ziarah Hindu, lengkapnya vrindavan dikenal melalui Krisna yang dipisahkan jenaka dan memikat gadis-gadis Desa Disitu juga ia diceritakan menemukan cinta sejatinya.
Nama Vrindavan berasal dari kata Frinda atau Brinda, dan Fana Frinda atau Frinda merujuk pada daun tulsi untuk pemujaan para Dewa, lalu Fana adalah bahasa Sansekerta untuk hutan diyakini frame industri tempat tumbuh tanaman tusy, yang besar dan padat.
Kota modern Vrindavan muncul pada abad ke-16 di sekitar salah satu kuil tertua, yang masih bertahan sampai sekarang, yakni Govinda Dev namun sejak masa Mahabharata dan perang puruk Setra vrindavan mengalami kemunduran.
Lalu kehilangan kejayaannya seiring dengan Hinduisme yang mengalami pergolakan sampai akhirnya penyanyi suci dari Benggala Barat yaitu kaitan dan nama, kota itu pun terdengar kembali di dunia sampai ke telinga orang Indonesia.
Wujud Vrindavan Sekarang
Frandavanna online melaporkan bahwa dalam dua setengah abad terakhir ini, banyak hutan dan padang rumput terkenal di kota tersebut tergerus oleh arus urbanisasi yang cepat, hutan yang dulu sangat lebat dengan berbagai satwa liar seperti Merak dan burung-burung langka lainnya.
Sekarang digantikan bangunan serta kompleks-kompleks modern, banyak asrama penginapan dan rumah indekos juga dibangun, karena banyak peziarah mendatangi Vrindavan setiap tahunnya.
Burung merak dilaporkan telah hilang, tetapi masih ada sapi dan juga monyet yang terlihat di sekitar kota, lebih jauh lagi kota vrindavan juga sedang bersolek dengan proyek mewah, vrindavan chandra yaman senilai 7 miliar rupiah atau setara dengan 1,3 Triliun, yang akan menjadikannya salah satu kuil termahal di dunia.
Pembangunannya bakalan rampung pada tahun 2026, pemerintah kota kini sedang mencari cara mengisi kembali area hijau di sekitar franda dan, dengan bantuan masyarakat setempat dan para pecinta lingkungan.
jumlah penduduk Vrindavan tahun 2023 ini sekitar 60.000 jiwa, yang perlu kamu ketahui ini vrindavan juga dikenal sebagai Kota Janda karena ribuan janda dan wanita miskin menetap di kota ini, setelah tidak diakui oleh keluarga.
Mereka mendapatkan sedikit penghasilan dengan menyanyikan Senandung religi saat hari-hari besar, namun dibalik itu sejumlah LSM sedang memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka.
Festival Warna
vrindavan merupakan salah satu tempat yang dianggap paling menarik untuk merayakan festival warna, atau dikenal dengan hari Holy, Puncak perayaan Holi disebut goal Hetty atau dulendi, pada hari itu istri umat Hindu merayakan holi dengan saling melemparkan bubuk berwarna-warni.
Selain bubuk berwarna peserta juga bakalan memakai air berwarna-warni, untuk saling menyiram di festival tersebut, nah momen ini merupakan bentuk ekspresi kasih sayang, dan juga rasa hormat untuk orang terdekat setiap tahunnya.
Masyarakat India bakal meriahkan festival Holi di vrindavan, dalam perayaan itu masyarakat turun ke jalan dan menghiasinya dengan bubuk berwarna merah, hijau, biru, dan kuning, tampak wajah rambut dan pakaian orang-orang yang bersukacita pada Hari Istimewa Itu berwarna-warni.
Mengutip laman resmi festival Holi dijelaskan bahwa perayaan insting juga dikenal sebagai festival cinta, dimana orang-orang bersatu untuk melupakan semua kebencian dan berbagai jenis perasaan buruk terhadap satu sama lain.
Festival Holi juga menandai awal musim semi yang memaknai Kisah Cinta Dewa Hindu Krishna dengan pendampingnya rada, festival ini berlangsung selama satu hari satu malam.
Dirayakan pada akhir musim dingin ketika valgum purnama atau bulan purnama terakhir kalender lunar biasanya bertepatan dengan akhir Februari atau awal Maret, sehari sebelum perayaan Holi.
Ritual menyalakan api unggun yang artinya bersukacita karena kebaikan sudah menang atas keburukan nari Holi, atau festival warna adalah salah satu festival Hindu terbesar yang dirayakan di India sebenarnya.
Tradisi setempat melarang janda berpartisipasi dalam acara bermain-main dengan warna, namun dalam rangka mendorong para janda masuk ke masyarakat dan menurunkan stigma tentang mereka.
Organisasi nirlaba sulap internasional mengadakan tiga hari festival tersebut, untuk para janda di dua kota yakni Vrindavan itu sendiri dan varanasi yang terletak di Negara bagian utara yang memang terkenal sebagai Kota Janda.
Para perempuan yang dikucilkan masyarakat setelah kematian suami mereka kerap ditinggal di kota tersebut, atau Mereka pergi sendiri untuk mencari perlindungan di asrama.***
