Minimnya Akses Internet di Daerah 3T, Budiman: Perlu Ada Komite Sains Kepresidenan Demi Kemajuan Teknologi

10 Maret 2021, 12:10 WIB
Budiman Sudjatmiko /Tangkapan layar Youtube/ Helmy Yahya Bicara

WARTA LOMBOK - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko memberikan pernyataan dan menanggapi terkait soal perkembangan teknologi global saat ini.

Budiman Sudjatmiko menyebutkan Indonesia harus punya Komite Sains Kepresidenan dengan itu, kekuatan sains tumbuh makin digdaya demi kemajuan teknologi.

Budiman Sudjatmiko mengatakan beberapa waktu lalu dirinya sempat berdiskusi dengan Dokter Mei, seorang neurosaintis.

Baca Juga: Dianggap Konsep Peta Jalan Pendidikan Menghilangkan Frasa Agama, Abdul Fikri Faqih: Konsepnya Nihil Agama

Ia mendiskusikan tentang contoh Komite Sains Kepresidenan dan kantor perdana menteri di AS, Inggris dan Selandia Baru di Jakarta Selasa, 9 Maret 2021.

"Menurut saya, Presiden Jokowi juga seharusnya punya," kata dia, seperti dilansir wartalombok.com dari Antara Selasa 9 Maret 2021.

Dikatakannya juga mengenai pandemi, ketidakpastian dan keberlimpahan sebagai akibat revolusi 4.0 menuntut kecepatan plus ketepatan kebijakan publik.

"Karena itu sekali lagi, menurut saya presiden butuh komite sains kepresidenan,” ucapnya. 

Budiman berharap tak lama lagi juga akan bermunculan desa dengan konsep ‘silicon villages’ alias desa berbasis teknologi dan inovasi revolusi industri 4.0, di banyak tempat di Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Harian 10 Maret 2021, Aquarius dan Pisces: Jangan Biarkan Mereka Meremehkanmu

Apalagi, situasi pandemi COVID-19 saat ini menuntut orang lebih banyak bekerja dari rumah, oleh karen itu menurutnya gagasan tersebut harus segera diwujudkan.

Namun dari pada itu, kenyataannya kesenjangan digital masih menjadi persoalan besar.

Pelosok di desa apalagi di luar Pulau Jawa banyak yang belum bisa menikmati akses internet secara baik.

Budiman mendorong pemerintah daerah membangun infrastruktur digital tanpa harus tergantung pada dana pusat atau perusahaan telekomunikasi.

Mengingat sehubungan minimnya akses internet di daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal),

Dikatakannya lebih jauh, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, gerakan inovator 4.0 bisa menjadi solusi kongkret dalam menjawab tantangan zaman yang berubah sangat cepat dan makin dinamis.

Apalagi dikaitkan dengan adanya dana desa, Budiman berpendapat program yang ia gagas bisa mengoptimalkan penggunaan dana yang ada.

Baca Juga: Konflik Cinta Feicia dan Kaesang, Ferdinand Hutahaean: Cukupkan Sedihmu Dek, Sini Sama Abang Minum Es Cendol

Menurut Budiman, dari 74.954 jumlah desa yang ada di Indonesia, jika 10 persennya saja berhasil mengadopsi konsep silicon villages dan sukses.

Tentu dampaknya sangat terasa bagi Indonesia, utamanya bakal dirasakan oleh masyarakat desa itu sendiri yang lebih sejahtera dan maju.

Kemudian, kaum muda dinilai punya potensi besar mengantarkan negeri menjadi pemenang dalam kompetensi global era industri 4.0 dengan sejumlah syarat tertentu.

Lebih lanjut Budiman menceritakan bahwa pihaknya saat ini sedang menggagas pembangunan silicon valley Indonesia di Jawa Barat, tepatnya di daerah Sukabumi.

Lebih lanjut, di daerah tersebut akan ada banyak kegiatan penelitian dan pengembangan yang berorientasi pada teknologi revolusi industri.

Termasuk bioteknologi, semi konduktor, komputer kuantum dan teknologi penyimpanan energi.

Baca Juga: Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein: Ishita Dijebak dan Dilecehkan Parmeet di Pesta Bujang

 “Bayangkan perusahaan teknologi di Sukabumi, tapi yang memiliki orang-orang desa,” ujarnya.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler