Ini Pernyataan Mahfud MD Ditanya Tentang Ditetapkan KKB Papua Sebagai Kelompok Teroris

30 April 2021, 13:53 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD dalam konferensi pers menetapkan KKB Papua menjadi organisasi teroris /youtube.com/ Kemenko Polhukam RI

WARTA LOMBOK - Ditetapkannya KKB Papua sebagai organisasi teroris menurut Menteri Kooordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemananan (Menko Polhukam)Mahfud, sebagaimana pernyataan yang telah disampaikan oleh Ketua MPR, BIN, Polri, TNI, hingga tokoh masyarakat dan adat Papua itu sendiri.

"Sejalan dengan itu semua, dengan pernyataan-pernyataan mereka itu, maka pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," tutur Mahfud dalam Tayangan video konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta seperti dilansir wartalombok.com pada Jumat, 30 April 2021.

Menurutnya, permasalahan utama Papua bukanlah tentang kemerdekaan.

Baca Juga: Posko Pengaduan THR Dibuka di NTB, Perusahaan yang Mengabaikan Bakal Kena Sanksi

"Masalah Papua yang sekarang sedang kita tangani sebaik-baiknya adalah masalah isu lingkungan hidup, kesejahteraan, bukan masalah kemerdekaan," terang Mahfud.

Daripada itu, isu kemerdekaan hanya disuarakan oleh segelintir orang saja, dan tidak mewakili mayoritas rakyat Papua.

"Tidak ada tindakan bersenjata di Papua. Tapi ada tindakan penegakan hukum pemberantasan tindak pidana terorisme bukan pada rakyat Papua, tapi terhadap segelintir orang," ucapnya.

Mahfud menyebut dari hasil survei sebanyak 92 persen masyarakat Papua tetap berada Republik Indonesia. Hanya ada segelintir orang yang melakukan gerakan dengan sembunyi-sembunyi.

Baca Juga: KPK Resmi Cekal Azis Syamsuddin ke Luar Negeri, Dugaan Kasus Suap Terhadap Penyidik KPK Stefanus Robin Tattju

"Hanya ada segelintir orang yang melakukan tindakan secara sembunyi-sembunyi dan mereka melakukan tindakan sparatisme kemudian tindakan-tindakan terorisme," tuturnya.

Pada kesempatan menjawab pertanyaan wartawan mengenai dikatakannya KKB adalah musuh negara, mahfud pun mereponnya bahwa, Janganlah semua orang dianggap musuh negara dan pemerintah sebab nanti kewalahan kalau tiba-tiba semua orang ingin menjadi musuh negara dan pemerintah.

“Untuk diingat bahwa di negara kita ini ada tradisi melawan negara yg melampaui batas. Rezim ORBA yang kuat pun dilawan. Hidup ini singkat kawan,” jawabnya.

Ia juga berpesan, karena ia bisa bermula dan berakhir tanpa kita ketahui kapan.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Bicara Mulai Banyak PR Nadiem Anwar dan Desak Skandal Temuan Kasus Rapid Test Antigen Bekas

“Suatu bangsa menyimpan memori dan juga memori tentang pemimpinnya. Suatu bangsa suatu hari dan berkali-kali dalam sejarah bersikap sadis kepada pemimpinnya. Pemimpin punya hak pilih: dibenci atau dicintai” tutupnya.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Konferensi Pers

Tags

Terkini

Terpopuler