WARTA LOMBOK - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan dukungan ketahanan pangan.
Kementerian PUPR juga melanjutkan dukungan ketersedian air secara nasional.
Dukungan tersebut diwujudkan dengan pembangunan dan rehabilitasi irigasi serta pembangunan infrastruktur embung.
Baca Juga: Kementerian BUMN Memperkuat Sistem Kesehatan dan Investasi dengan Amerika Serikat
Dukungan juga diwujudkan melalui pembangunan sumur air tanah, dan bendungan di NTT pada tahun 2021.
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian PUPR @KemenPU pada 12 Mei 2021, Kementerian PUPR menjamin ketahanan pangan di NTT.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam pada tahun 2021 melakukan pembangunan Daerah Irigasi Baing (Tahap II) di NTT.
Pembangunan daerah irigasi seluas 100 hektar dan melanjutkan rehabilitasi irigasi pada 8 Daerah Irigasi.
Adapaun daerah irigasi tersebut yaitu daerah irigasi Nggorang, Lembor, Netemnanu, Tilong, Satarbeleng, Wae Dingin, Mbay Kanan, dan Nebe.
Baca Juga: Kementerian BUMN Menjajaki Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Amerika Serikat
Kementerian PUPR juga telah merencanakan program pembangunan 6 bendungan di NTT sejak tahun 2014.
Pembangunan bendungan tersebut dilakukan sebagai suplai air untuk irigasi dan penyediaan air baku.
Terdapat 3 bendungan yang selesai dan telah beroperasi yaitu Bendungan Raknamo, Rotiklot dan Napungete.
Selain itu terdapat 3 bendungan lain yang masih dalam tahap pembangunan yaitu Bendungan Temef, Bendungan Manikin dan Bendungan Mbay.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatur Kamar Tidur Menurut Feng Shui
Tidak hanya untuk penyediaan air baku dan irigasi, bendungan juga dapat berfungsi untuk mereduksi banjir.
Bendungan juga berfungsi sebagai penggerak untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu menghasilkan daya sebesar 2,575 megawatt.***