WARTA LOMBOK - Juara tiga ajang kompetisi memasak Master Chef Season 8, Suhaidi Jamaan atau akrab disapa Lord Adi merasa bangga atas hasil akhir yang diterimanya.
Lord Adi bangga atas prestasi yang diraihnya yakni menjadi juara ketiga Master Chef Season 8, meski ia harus dikalahkan oleh Nadya menuju tahap final.
Kebanggaan tersebut diungkapkan Lord Adi karena apa yang diperolehnya saat ini membawanya pada jalan takdir yang baik.
Baca Juga: Memasuki Usia Kehamilan 4 Bulan, Atta Halilintar Siap Jadi Suami Siaga untuk Aurel Hermansyah
Dikutip wartalombok.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada 15 September 2021, takdir diungkapkan telah menentukan jalan bagi Lord Adi.
Bahkan Deddy Corbuzier juga mengakui bahwa Lord Adi kini menjadi sosok yang cukup terkenal dibandingkan kontestan lainnya pada acara tersebut.
Deddy juga mengungkapkan bahwa Lord Adi adalah orang yang menyukai pekerjaannya, dia menyukai apa yang ia lakukan pada dirinya.
Lord Adi juga merupakan seseorang yang suka memasak bukan untuk bekerja tapi ia memang menyukai kegiatan memasak.
Hal tersebut menjadikan Lord Adi terlihat seperti Celebrity Chef, bahkan Chef Arnold bisa kalah terkenal jika dibanding Lord Adi.
Meski disebut demikian, Lord Adi menyatakan bahwa dirinya sejak awal ia mengikuti Master Chef hanya agar masakannya diakui oleh orang lain.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya adalah orang yang pandai memasak untuk diri saya sendiri," tutur Adi.
Hal tersebut juga disebabkan oleh keluarganya, keluarga Lord Adi kerap memuji masakannya yang enak.
Namun pujian dari keluarganya tersebut tidak membuat Lord Adi puas akan berbagai makanan yang dibuatnya.
Sehingga Lord Adi memutuskan untuk mengikuti Master Chef dan memperoleh penilaian dari para juri terkait makanan yang dibuatnya.
Pengakuan dan pujian dari para juri di Master Chef terhadap masakannya menjadi sebuah kepuasan tersendiri bagi Lord Adi.
Baca Juga: Selalu Bantah Isu Pacaran, Gia Manek dan Muhammad Nazim Kepergok Berduaan di Lokasi Suting
Lord Adi yang terkenal sebagai seorang petani cabai di tempat asalnya mengaku bahwa keinginannya menjadi petani dilakukan dengan pengorbanan.
Ia mengorbankan semua pekerjaan yang dimilikinya di Malaysia hanya untuk menjadi seorang petani cabai.
Ia juga memiliki keinginan yang besar untuk menjadi seorang petani untuk membuktikan sendiri kehidupan petani yang terbilang susah.
Baca Juga: 4 Etika Bercerai dalam Pandangan Islam
Keinginannya menjadi petani dibekali dengan keyakinan untuk mengubah pernyataan bahwa menjadi seorang petani itu memiliki hidup yang susah.
Namun hal tersebut gagal dibuktikan olehnya, dan Lord Adi malah sukses dan terkenal melalui karir memasaknya.***