WARTA LOMBOK - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, memberikan perhatian terhadap aksi kritis sejumlah akademisi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kritik tersebut disampaikan melalui petisi yang berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Anies menyoroti pandangan akademisi terkait penilaian bahwa sikap Jokowi dinilai menurunkan nilai demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: Bayaran Han Sohee dalam Drama Terungkap, K-Netz Langsung Bandingkan dengan IU & Suzy
Menurut Anies, jika kampus-kampus telah bersuara, itu merupakan indikasi adanya masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian bersama.
Dia menilai petisi dari UGM dan UII bersifat objektif dan murni sebagai masukan. Anis berharap Pemilu 2024 dapat digelar secara netral, jujur, dan adil.
Pada kunjungannya di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Kamis, 1 Februari 2024, Anis mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi politik.
Ia menyatakan bahwa mereka yang berjuang untuk perubahan bertujuan mengembalikan demokrasi pada jalurnya yang seharusnya.
Persepsi Kampus Terhadap Kritik Akademisi
Anies menegaskan bahwa kritik yang muncul dari kampus-kampus merupakan cerminan pandangan masyarakat terhadap pemerintahan. Ia mengakui mengikuti Pemilihan Presiden karena ingin meluruskan arah demokrasi di Indonesia.
Petisi dari civitas akademika UGM, yang dikenal sebagai petisi Bulak Sumur, disampaikan oleh Profesor Coro di Balai Rung UGM Yogyakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Mereka mengungkapkan keprihatinan terhadap sikap penyelenggara negara yang dianggap menyimpang dari prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Baca Juga: Terang-terangan Ingin Bela Timnas Indonesia, Inilah Profil Jairo Riedewald Bek dari Crystal Palace
Tak hanya UGM, civitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) juga mengeluarkan pernyataan sikap Indonesia Dar Darurat Kenegaraan.
Dimana Pernyataan sikap ini diumumkan atau disampaikan di kampus terpadu UII Sleman pada Kamis, 1 Februari 2024.***