Selain Berasal dari Gempa, di Wilayah Indonesia Timur Potensi Tsunami juga dapat berasal dari Gunung

11 Oktober 2020, 21:13 WIB
Antisipasi Tsunami, BMKG Lakukan Pelatihan IOWave20 untuk Mitigasi Bencana /BMKG/

 

WARTA LOMBOK – Maraknya kejadian bencana alam seperti tsunami beberapa waktu terakhir, kebanyakan disangka terjadi akibat gempa.

Padahal, tsunami juga bisa disebabkan oleh faktor lain selain gempa. Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, masyarakat juga harus waspada dengan gunung api yang menyebabkan tsunami.

Baca Juga: Hasil MotoGP Prancis: Petrucci Kampiun

 

Ia juga menyebutkan bahwa ada wilayah Indonesia yang rawan terdampak tsunami akibat gunung Api, terutama di bagian wilayah timur Indonesia.

Dwikorita menyampaikan dari fakta dan data menunjukkan bahwa potensi terbesar tsunami datang akibat gempa.

Sebagaimana diberitakan lingkarkediri.pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel Waspada! BMKG: Gunung Api di Indonesia Dapat Mengakibatkan Tsunami, Simak Wilayah Mana Saja, Dwikora mengungkapkan kemungkinan lain penyebab tsunami, yaitu dari gunung api.

Baca Juga: Ujian Nasional (UN) Diganti Asesmen Nasional, Agar Mengurangi Beban dan Stres Siswa dan Orang Tua

 

“Meskipun kurang lebih 90% dipicu oleh gempa bumi. Tetapi trennya sejak 2018 mulai terjadi kejadian tsunami yang diakibatkan oleh gunung api,” ungkapnya dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami secara virtual, Rabu 7 Oktober 2020.

Ia juga menjelaskan hasil data menunjukkan wilayah atau zona yang rawan tsunami karena gunung api berada di sebagian Indonesia Timur.

“Mulai dari Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku ya sampai di dekat Papua Barat. Salah satu yang apa yang khusus ada di Selat Sunda. Jadi itu potensi tsunami di Indonesia Timur,” ucapnya.

Baca Juga: Kasus Virus Korona di Indonesia per 11 Oktober 2020, Naik Jadi 333.449 Orang

 

Sehingga, Dwikorita mengatakan, fenomena La Nina yang saat ini sedang terjadi datangnya dari arah Timur Indonesia yang akan berdampak terjadinya hujan lebat setelah bulan November terutama di Indonesia Tengah, Utara, dan Timur.

Bahkan, dikombinasikan terjadinya potensi tsunami akibat gunung api dan juga gempa bumi.

“Mungkin saja ada potensi, yang jelas itu potensi La Nina jelas, kemudian yaitu potensi hujan lebat dikombinasikan potensi tsunami gunung api dan juga potensi gempa bumi,” jelasnya.

Baca Juga: Sekelompok Orang Bersenjata Menembak Ulama Sunni, Diperkirakan Akan Memicu Konflik Sektarian

 

Selain potensi tsunami gunung api, Dwikorita juga mengatakan ada juga tsunami yang non tektonik yang penyebabnya tidak diketahui.

“Tapi faktanya itu terjadi. Ini juga yang rawan termasuk di Kalimantan Timur kemudian Nusa Tenggara dan Indonesia Timur,” lanjutnya.

Berdasarkan data tersebut, Dwikorita meminta agar semua pihak harus siap menghadapi bencana yang mengancam Indonesia.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Le Mans Prancis 2020

Baca Juga: Sempurna! Luhut: Dari Semua Tugas yang Pernah Saya Kerjakan, Belum Ada yang Gagal.

“Ini poinnya kita harus bersiap bersama. Tidak mungkin hanya satu lembaga yang menghadapi. Oleh karena itu tujuan kita adalah untuk melakukan persiapan-persiapan agar jangan sampai mengalami korban jiwa. Mencegah tidak mungkin, tetapi jangan ada korban jiwa,” pungkasnya.***(Alfan Amar Mujab/Lingkar Kediri)

 

Editor: BK Fathoni

Sumber: Zonajakarta Lingkar Kediri

Tags

Terkini

Terpopuler