Program BLT UMKM Diperpanjang Hingga 2021, Ini Alasannya!

16 November 2020, 07:10 WIB
Ilustrasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) /unsplash.com/Mufid Majnun

WARTA LOMBOK – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mengumumkan perpanjangan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM sampai hingga 2021.

Hal ini tentu menjadi kabar menggembirakan bagi para pelaku usaha di Tanah Air sebab program ini akan sangat membantu roda perekenomian.

Perpanjangan program BLT UMKM ini dihajatkan untuk normalisasi roda perekenomian masyarakat serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Efek Jangka Panjang dan Pendek Meminum Alkohol

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia berdampak cukup signifikan terhadap roda pereknomian. Oleh karenanya, Pemerintah melakukan stimulasi melalui program bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak pandemic Covid-19.

Program bantuan BLT UMKM diprioritaskan bagi para pelaku usaha mikro agar usaha yang dijalankan bisa terus terjaga di masa pandemi ini.

Bagi para pelaku UMKM di daerah inovasi dalam mengembangkan usaha menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Baca Juga: Patut dicoba, 3 Langkah Obati pembengkakan rongga hidung.

Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap inovasi-inovasi dalam mengembangkan usaha perlu dilakukan agar UMKM di daerah bisa tetap stabil dalam menjalankan usahanya.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyatakan bahwa bantuan UMKM yang akan berlanjut sampai tahun 2021 telah diumumkan.

"Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sudah mengumumkan BLT UMKM akan berlanjut hingga tahun depan," ungkap LaNyalla di Jakarta pada 15 November 2020 seperti dikutip Warta Lombok.com dari Mantra Sukabumi dalam artikel “Kabar Gembira, Pemerinta Lanjutkan Program BLT UMKM hingga 2021 Tuk Dorong Usaha Lebih Inovasi”.

Baca Juga: 4 Mitos Makanan Pedas Bisa Turunkan Berat Badan Menurut para Ahli

Namun tidak semua pelaku UMKM mendapatkan salah satu bantuan pemerintah tersebut, lantaran ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pengusaha UMKM.

“Sudah ada 28 juta pelaku UMKM yang mendaftar untuk bisa mendapat BLT UMKM. Sementara jumlah pelaku UMKM yang ditargetkan oleh pemerintah untuk mendapatkan bantuan ini hanya 12 juta pelaku,” ujar LaNyalla.

Menanggapi hal ini, Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong pelaku bisnis mikro kecil dan menengah, khususnya yang berada di daerah untuk mengembangkan inovasi bisnis.

Baca Juga: Popok Bayi Berguna Bagi Pertumbuhan Tanaman Hias Aglonema dan Janda Bolong

Artinya, lanjut mantan ketua KADIN Jawa Timur itu, pelaku UMKM harus punya inovasi bisnis, sehingga peluangnya untuk mendapat BLT UMKM bisa lebih besar lagi.

BLT UMKM ini sebenarnya direncanakan selesai pada September 2020. Namun pemerintah memutuskan memperpanjang pendaftaran hingga Desember 2020 karena ada tambahan pagu untuk 3 juta pelaku UMKM.

"Pemda juga harus mendukung para pelaku UMKM di daerahnya. Semakin banyak UMKM yang berkembang, pergerakan ekonomi di daerah juga semakin meningkat," tutur LaNyalla.

Baca Juga: Menantu Habib Rizieq Shihab (HRS), Sayid Irfan Alaydrus Ternyata Lulusan ITB dan Kader HMI

Dengan meningkatnya perekonomian daerah, dampak minus akibat pandemi virus Corona (Covid-19) bisa sedikit demi sedikit teratasi. Oleh karenanya, LaNyalla terus mendorong para pelaku UMKM agar terus mengembangkan usahanya.

"Pelaku UMKM ini lah yang bisa terus menghidupkan perputaran ekonomi di daerah,” kata Senator dari daerah pemilihan Jawa Timur itu.*** (Mantra Sukabumi/Mohammad Dzikri Mudzakir M)

Editor: ElRia Shd

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler