Network
Video dari WhatsApp itu berisi klarifikasi tentang video HRS yang beredar. Bahwa dalam video tersebut polisi tidak menendang HRS yang lebih dulu masuk ke dalam mobil, namun polisi yang mengawal HRS itu hanya mengambil ancang-ancang karena seragam yang digunakan terlihat berat.
Baca Juga: Bandingkan Perlakuan Raffi Ahmad dan HRS, Gus Umar: Kenapa Keadilan Terlalu Mahal di Negeri ini?
Baca Juga: Abdul Mu'ti: HRS Orang yang Lembut, Mungkin FPI Digunakan Kelompok Tertentu
Kesimpulan dari video tersebut adalah HRS tidak ditendang, polisi yang mengawalnya hanya mengambil ancang-ancang ketika akan masuk ke dalam mobil bersama dengan HRS yang sudah lebih dulu berada di dalamnya.
Dalam keterangan tersebut ditambahkan jika pihak FPI mengatakan HRS tidak ditendang. Menanggapi video itu, Refly Harun mengatakan jangan sampai isu seperti itu menggelinding liar dan harus dilakukan klarifikasi.
Refly Harun menambahkan bahwa tidak hanya HRS, namun siapapun harus dihormati haknya. Ia mengatakan jika HRS tidak ditahan karena kejahatan yang luar biasa tetapi hanya kasus kerumunan saja yang bisa saja terjadi dimana-mana.
Ia menilai pendekatan kasus HRS bukanlah melalui pendekatan pidana namun secara administratif dan sosialisasi bahaya Covid-19 dan lain sebagainya.
Karena jika pendekatan pidana maka masyarakat akan menuntut hal yang sama jika lakukan pelanggaran serupa oleh orang lain seperti kasus HRS.***
