Firmanzah Dekan Termuda di Universitas Indonesia, Pengganti Anies Baswedan sebagai Rektor Paramadina

- 7 Februari 2021, 07:46 WIB
Rektor Universitas Paramadina sekaligus Guru Besar FEB UI Firmanzah
Rektor Universitas Paramadina sekaligus Guru Besar FEB UI Firmanzah /Dok. Universitas Paramadina

WARTA LOMBOK - Rektor Paramadina Jakarta 2015-219 Prof. Firmanzah, S.E., M.M., M.Phil., Ph.D., lahir di Surabaya, 7 Juli 1976 – meninggal 6 Februari 2021 pada umur 44 tahun.

Ia adalah akademisi asal Indonesia. Sebelum meninggal, Ia terkenal ketika di usia 32 tahun berhasil menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) untuk periode 2009-2013.

Sebagai akademisi, terpilihnya Fiz (panggilan akrab Firmanzah) sebagai dekan menerobos senioritas dalam tubuh Universitas Indonesia. Fiz terpilih sebagai dekan pada 14 April 2008. Fiz berhasil mengungguli Prof. Sidarta Utama Ph. D., CFA dan Arindra A. Zainal Ph. D. sebelum akhirnya benar-benar terpilih.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sebagai Pahlawan di 21Heroes2021, Anies Baswedan: Ini adalah Pencapaian Semua

Terpilihnya Fiz juga tercatat menjadi sejarah baru sebagai dekan termuda yang pernah dimiliki Universitas Indonesia. Menurut Fiz, impiannya membawa UI melalui fakultas yang dipimpinnya menjadi kampus modern dan terbuka adalah hal yang mendorongnya ikut mencalonkan diri menjadi dekan FEUI hingga akhirnya terpilih.

Selain beraktivitas menjadi dekan, Fiz juga aktif dalam seminar-seminar baik dalam negeri maupun luar negeri. Ia juga aktif menulis baik buku maupun jurnal. Lebih dari 20 jurnal telah ia terbitkan dan beberapa buku juga telah ia tulis dan terbit.

Pada 15 Januari 2015, ia terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2014-2018, menggantikan Anies Baswedan yang terpilih sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya ia juga pernah menjadi Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pria kelahiran 7 Juli 1976 ini merupakan anak ke 8 dari 9 bersaudara. Ia terlahir di keluarga sederhana dengan ibu Kusweni yang buta huruf dan ayah Abdul Latief. Di usia dua tahun, Fiz ditinggalkan oleh ayahnya karena perceraian.

Fiz mendapatkan sebuah konsep pebelajaran dari ibunya berupa manajemen berdasar hasil (management by output).Fiz diberi kebebasan oleh orang tuanya dalam menentukan cara belajar, tetapi yang penting nilai yang diraih saat sekolah harus baik.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Universitas Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x