Pemerintah melakukan TMC untuk mengurangi dampak banjir dengan mengurangi intensitas curah hujan yang terjadi.
TMC dilakukan sejak 21 Februari 2021 lalu, melalui Pantai Timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon, sampai ke perairan Selat provinsi Banten. TMC dilakukan dengan menyemaikan 21,4 ton NaCl di udara.
“Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah dilakukan sejak 21 Februari 2021 dengan penyemaian sebanyak 21,4 ton NaCl. Daerah semaian meliputi pantai Timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon sampai ke perairan Selatan Provinsi Banten,” lanjut BNPB melalui akun Twitternya.
BNPB juga menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), Jon Arifian, TMC mempengaruhi curah hujan yang terjadi.
Baca Juga: Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto: Olimpiade Tokyo Harus Memiliki Suporter yang Mengisi Dilapangan
“Berdasarkan keterangan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Jon Arifian, upaya operasi TMC membuat curah hujan yang terjadi setelah tanggal 20 Februari hingga saat ini berkurang drastis,” tulis BNPB.
BNPB bersama BPPT (@BPPT_RI) yang didukung tim Landasan Udara Halim Perdana Kusuma dengan Armada CN 295 Skuadron 2 melakukan antisipasi awan hujan yang masuk ke wilayah Jabodetabek (27/2). #SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana #KenaliAncamannya #SiapkanStrateginya pic.twitter.com/iPM3hmzA2c— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) February 27, 2021
Operasi TMC yang dilakukan pemerintah melalui BNPB, BPPT, dan TNI sejak beberapa terakhir diakui memberikan dampak pada curah hujan yang terjadi.
Hingga saat ini, operasi TMC masih dilakukan untuk mengurangi dampak banjir di Jabodetabek.***