Baca Juga: Jimin dan V BTS Lulus Bersama dari Global Cyber University dengan President's Award
Kemudian Jokowi juga menyampaikan bahwa kebijakan pengurangan resiko bencana terintegrasi dari hulu ke hilir.
Bahwasanya tidak ada ego sektoral dan ego daerah dalam penanganan bencana, semuanya saling mengisi dan saling menutupi.
Poin ketiga Jokowi menyampaikan, penyelenggaraan manajemen tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi, serta peringatan dini dilakukan secara cepat dan akurat.
Manajemen tanggap darurat serta melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi harus dilakukan dengan cepat dan akurat.
Poin terakhir dalam arahan Jokowi yaitu, edukasi dan literasi kebencanaan terus ditingkatkan mulai dari lingkup keluarga.
Baca Juga: KPK Adakan Rakor Online dengan Pemerintah Sulawesi Utara
Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 13 Resmi Dibuka, Segera Daftarkan Diri Anda
Edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait kebencanaan harus terus-menerus ditingkatkan.
Halo #SahabatTangguh, dalam Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2021 di Jakarta, Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar dalam mengurangi risiko bencana, aspek pencegahan dan mitigasi bencana harus diutamakan.#SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana #BencanaUrusanBersama pic.twitter.com/a375SQIQEd— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) March 3, 2021
Dimulai dari ruang lingkup yang kecil yaitu keluarga. Selain itu juga melakukan simulasi bencana secara rutin di daerah.