Network
WARTA LOMBOK - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ungkapkan rasa duka yang mendalam terhadap 53 anggota TNI AL (Angkatan Laut) meninggal dunia bersamaan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu, 22 April 2021.
SBY menerangkan tentang empatinya sebagai sesama prajurit yang sudah lama mengabdi, siap menyumbangkan jiwa dan raga kepada negara, demikian dengan gugurnya 53 prajurit Hiu Kencana di medan latihan adalah duka yang medalam dan kerugian besar terhadap Tentara Negara Indonesia (TNI) serta seluruh masyarakat Indonesia.
“Sebagai sesama prajurit, saya amat tahu bahwa siapapun yg mengabdi di dunia militer mesti siap sumbangkan jiwa dan raganya kepada negara tercinta. Sungguh pun demikian, gugurnya 53 prajurit Hiu Kencana di medan latihan adalah duka yg mendalam dan "great loss" bagi TNI dan kita semua.” Demikian dilansir wartalombok.com dari akun Twitter @SBYudhoyono Senin, 26 April 2021.
Baca Juga: Sampaikan Duka Atas Musibah KRI Nanggala, SBY Sebut Resiko Prajurit Harus Korbankan Jiwa Raga
SBY juga mengatakan, prajurit yang bertugas di satuan kapal selam miliki risiko, tekanan psikologis, dan 'kesunyian' yang tinggi.
"Tahun 1998, saya berada dlm kapal selam, bergerak di dlm laut (1 jam). Bisa dibayangkan jika "menyelam" berbulan-bulan. Mari beri hormat kepada tentara kebanggaan kita itu."
Daripada itu lanjutnya, SBY mendoakan para keluarga prajurit tersebut.
"Semoga keluarga yg ditinggalkan tabah, sabar & tawakal menerima ujian yg maha berat ini. Selamat jalan Kolonel Harry Setiawan, Letkol Heri Oktavian & para pahlawan Hiu Kencana lainnya. Semoga semuanya hidup tenang & bahagia di sisi Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa."
Indonesia berduka, 53 anggota TNI AL meninggal dunia bersamaan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
