Refly Harun Tidak Percaya Kalau Munarman Itu Teroris: Ini Seperti Tindakan untuk Menakut-Nakuti Masyarakat

- 28 April 2021, 12:01 WIB
Pengamat Politik Refli Harun
Pengamat Politik Refli Harun /Tangkap layar YouTube.com/Refly Harun

Meski begitu, Refly Harun mengatakan dia tidak menyangkal kalau Munarman punya pikiran kritis, khususnya terhadap pemerintah.

"Tapi kalau kritis terhadap pemerintahan iya. Karena itu dia bergabung dengan FPI dan berani berkata keras, karena dia berlatar belakang hukum. Pernah jadi ketua YLBHI yang memang kelompok kritis pemerintah, dia gabung dengan FPI pun kritis. Hanya bedanya satu aktivis di spektrum agak kiri, ketika di FPI kanan," terangnya.

Menyoroti penangkapan Munarman, Refly Harun berharap agar penegak hukum bisa membedakan antara seseorang yang kritis dengan orang yang melakukan tindak pidana.

Pasalnya, Refly Harun sendiri mengaku semakin khawatir dengan perkembangan demokrasi di Indonesia.

"Saya terus terang makin khawatir dengan perkembangan demokrasi negeri ini, apalagi Indek Demokrasi Indonesia tidak baik. Itu memberikan pelajaran agar betul-betul mengisi, mempertahankan demokrasi dan tidak diisi dengan lelucon hukum seperti misal masalah Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, Habib Rizieq, sekarang Munarman," tambahnya.

Baca Juga: UAS Ajak Patungan Rakyat Indonesia untuk Pembelian Kapal Selam, Begini Tanggapan Refly Harun dan Dahnil Anzar

Lebih lanjut Refly Harun mengatakan pihaknya bukan percaya dengan pihak kepolisian yang memang berwenang untuk menindaklajuti apabia ada kasus hukum.

Selain menangkap Munarman, tim Densus 88 juga menggeledah yang dulunya menjadi kantor FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Densus 88 menemukan sejumlah bahan baku peledak triacetone triperoxide (TATP), aseton, dan nitrat.

Bahan-bahan peledak tersebut mirip dengan yang ditemukan kepolisian di daerah Bekasi dan Condet di mana polisi juga menangkap sejumlah terduga teroris.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah