WARTA LOMBOK - Peran dan kontribusi ekonomi serta keuangan syariah dalam perekonomian nasional yang dilakukan pemerintah memiliki berbagai tantangan.
Salah satu tantangan untuk mengembangkan perekonomian nasional yakni rendahnya literasi ekonomi dan keuangan syariah masyarakat Indonesia.
Literasi ekonomi dan keuangan syariah masyarakat Indonesia dinilai masih rendah, yaitu hanya 16,2 persen saja.
Baca Juga: Sidang Isbat Awal Zulhijah 1442 Hijriah Digelar 10 Juli 2021
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Wapres Ma’ruf Amin @Kiyai_MarufAmin pada 4 Juli 2021, angka tersebut diperoleh dari survey Bank Indonesia pada tahun 2020 lalu.
Literasi ekonomi dan keuangan syariah masyarakat Indonesia yang masih rendah mengakibatkan banyaknya ruang untuk melakukan peningkatan pemahaman terhadap masyarakat.
Wapres Ma’ruf Amin menekankan peran media dalam meningkatkan literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat yaitu memperbanyak informasi dan pemberitaan terkait ekonomi serta keuangan syariah.
Banyaknya konten yang variatif dan inovatif yang membahas ekonomi dan keuangan syariah membuat masyarakat tertarik.
Meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah mempermudah pemerintah memberikan pemahaman sejak dini.
Baca Juga: Serba-serbi Paspor Vaksin yang Sudah Berlaku di Uni Eropa
Wapres juga menghimbau media untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jurnalis terhadap prinsip ekonomi dan keuangan syariah.
Sehingga informasi yang disajikan terkait ekonomi dan keuangan syariah tersebut akurat dan tidak menimbulkan bias informasi.***