Gunung Semeru Mengalami Erupsi Selama 127 Detik: Status Siaga Diperpanjang oleh PVMBG

- 17 Maret 2024, 04:20 WIB
Gunung Berapi Aktif-Semeru
Gunung Berapi Aktif-Semeru /Ig.wisata_jatim

 

WA RTA LOMBOK- Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada malam Sabtu. Pada tanggal 16 Maret 2024, pukul 22.13 WIB, erupsi tersebut terjadi dengan durasi waktu mencapai 127 detik.

"Erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Sabtu, 16 Maret 2024, pukul 22.13 WIB, namun tidak teramati tinggi kolom erupsi," ujar Sigit Rian Alfian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang. Dikutip wartalombok.com dari antaranews.com.

Data seismograf mencatat bahwa erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu memiliki amplitudo maksimum 23 mm dan berlangsung selama 127 detik.

Baca Juga: Hasil Resmi: KPU Menetapkan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di 32 Provinsi

Selama periode waktu dari 1 Januari hingga 16 Maret 2024 pukul 23.00 WIB, Gunung Semeru telah meletus sebanyak 118 kali menurut catatan petugas.

Pada hari Sabtu, dalam rentang waktu pengamatan kegempaan pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas Gunung Semeru mencatat 28 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dengan durasi gempa antara 45-120 detik.

Selain itu, terdapat satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 2 mm dan durasi 229 detik, satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 10 mm, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20 mm.

Meskipun secara visual Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati, dan cuaca pada saat itu berawan hingga hujan dengan angin bertiup ke arah utara.

Gunung Semeru masih berada dalam status siaga atau level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi untuk masyarakat agar berhati-hati. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Ginting Berjaya: Penantian Panjang Tunggal Putra Indonesia Capai Final All England

Di luar jarak tersebut, disarankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena ada potensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang bermuara di puncak Gunung Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, ada potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x