Pemerintah Galakkan Konsep Pariwisata Berkelanjutan, Simak Hal yang Boleh dan Tidak untuk Dilakukan Wisatawan

14 April 2021, 07:50 WIB
Pemerintah menggalakkan konsep pariwisata berkelanjutan. /Twitter.com/@Kemenparekraf

WARTA LOMBOK – Konsep pariwisata berkelanjutan menjadikan wisatawan bertanggung jawab dengan kawasan wisata yang seperti rumah sendiri.

Konsep pariwisata berkelanjutan memanfaatkan potensi wisata dan juga fokus pada konservasi potensi wisata, baik alam, budaya, maupun manusia.

Konsep berwisata pada pariwisata berkelanjutan memperhatikan dampak lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi  bagi masyarakat lokal dan wisatawan.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno Apresiasi Desa Wisata Semilir Mampu Buka Lapangan Kerja

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif @Kemenparekraf pada 10 April 2021, pariwisata berkelanjutan digalakkan oleh berbagai pihak.

Dengan menggalakkan pariwisata berkelanjutan, diharapkan hal tersebut dapat menjadi tren berwisata untuk masa mendatang.

Konsep pariwisata berkelanjutan yaitu dengan tidak mengambil apa-apa selain gambar, tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki, dan tidak membunuh apapun selain waktu.

Terdapat beberapa lokasi wisata yang sudah mengembangkan konsep tersebut di Indonesia, diantaranya yaitu wisata di Labuan Bajo, Bali, dan Yogyakarta.

Penerapan pariwisata berkelanjutan di Indonesia memiliki prinsip untuk memberdayakan masyarakat, dan melestarikan alam.

Baca Juga: Kemenkes Ajak Masyarakat untuk Cerdas dan Bijak Bermedia Sosial Agar Terhindar dari Hoaks

Baca Juga: Free Fire Kalahkan PUBG Sebagai Game Pendapatan Terbesar Sejak Kuartal Pertama 2021

Selain itu, pariwisata berkelanjutan juga menerapkan peningkatan kesejahteraan, serta memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan secara profesional.

Wisatawan dapat melakukan berbagai macam kontribusi seperti menginap di homestay atau hotel sekitar, dan ikut mempelajari budaya atau bahasa sekitar.

Wisatawan juga boleh mengenali produk lokal dan mengusahakan untuk membeli tanpa menawarnya, selain itu juga harus menghormati sosio-budaya dan komunitas lokal dengan cara proaktif.

Selain itu wisatawan juga dapat mempromosikan daerah wisata yang dikunjungi dengan bijaksana.

Terdapat beberapa hal yang juga harus dihindari oleh wisatawan, diantaranya membuang sampah sembarangan di kawasan wisata.

Baca Juga: Menteri BUMN Saksikan Pengenalan Kartu Mandiri E-money Edisi Khusus dengan 3 Tema Unik

Baca Juga: Gaya Heboh Valentino Simanjuntak Dinilai Lebay dan Tak Edukatif, Tagar Gerakan Mute Massal Marak di Twitter

Wisatawan tidak boleh berperilaku yang tidak sesuai dengan adat dan budaya lokal, serta mengambil cinderamata alam berupa tanaman, bebatuan, atau satwa liar.

Selain itu wisatawan juga tidak boleh mengambil barang peninggalan seperti candi atau barang antik di lokasi wisata.***

Editor: ElRia Shd

Tags

Terkini

Terpopuler