Konsep Pariwisata Berkelanjutan Tumbuhkan Rasa Tanggung Jawab yang Besar Bagi Wisatawan

- 13 April 2021, 16:00 WIB
Kemenparekraf mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Kemenparekraf mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan. /Twitter.com/@Kemenparekraf

WARTA LOMBOK – Pemerintah galakkan konsep pariwisata berkelanjutan untuk menjadikan wisatawan lebih bertanggung jawab.

Konsep pariwisata berkelanjutan memanfaatkan potensi wisata dan juga fokus pada konservasi potensi wisata, baik alam, budaya, maupun manusia.

Dengan menggalakkan pariwisata berkelanjutan, diharapkan hal tersebut dapat menjadi tren berwisata untuk masa mendatang.

 Baca Juga: Kemenkes Ajak Masyarakat untuk Cerdas dan Bijak Bermedia Sosial Agar Terhindar dari Hoaks

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif @Kemenparekraf pada 10 April 2021, pariwisata berkelanjutan bertujuan agar kawasan wisata dapat dianggap sebagai rumah sendiri dan wisatawan lebih bertanggung jawab.

Konsep pariwisata berkelanjutan yaitu dengan tidak mengambil apa-apa selain gambar, tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki, dan tidak membunuh apapun selain waktu.

Penerapan pariwisata berkelanjutan di Indonesia memiliki prinsip untuk memberdayakan masyarakat, dan melestarikan alam.

Salah satu kawasan wisata yang telah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan tersebut yaitu Labuan Bajo.

Labuan Bajo merupakan satu dari 12 lokasi pengembangan Sustainable Tourism Observatories (STO).

 Baca Juga: Gubernur NTB Zulkieflimansyah Ajak Masyarakat Menjaga Lingkungan Sekitar Agar Tetap Hijau dan Asri

Baca Juga: Menteri BUMN Saksikan Pengenalan Kartu Mandiri E-money Edisi Khusus dengan 3 Tema Unik

5 dari 12 lokasi pengembangan STO tersebut telah diakui United Nations World Tourism Organization (UNWTO) sebagai anggota International Network of Sustainable Tourism Observatories (INSTO).

Terdapat beberapa program yang telah dijalankan sebagai bentuk komitmen Kemenparekraf dalam pariwisata berkelanjutan.

Adapun beberapa program tersebut yaitu revitalisasi destinasi, program CHSE, dan peningkatan kapasitas masyarakat.

Selain itu Kemenparekraf juga menjalankan program seperti sertifikasi desa wisata, pengembangan eco tourism, serta pengembangan community based.

 Baca Juga: Perbedaan Pendapat Imam Syafi’i dan Imam Malik Tentang Lafaz Niat Puasa Wajib di Bulan Ramadhan

Sudah menjadi tugas kita sebagai wisatawan yang tinggal di Indonesia untuk memberi sumbangsih dengan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab.

Selain menjadi wisatawan yang bertanggung jawab, masyarakat Indonesia juga memiliki tugas besar untuk melestarikan potensi wisata.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x