Sosial Budaya Sebagai Penunjang Pendidikan Nasional

- 27 Desember 2020, 10:05 WIB
Ilustrasi Pendidikan
Ilustrasi Pendidikan /pixabay.com/Prawny

Oleh: Siti Zubaedah

WARTA LOMBOK - Pendidikan dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena dalam proses pendidikan terkandung nilai-nilai sosial budaya yang ada disuatu bangsa.

Setiap masyarakat dalam suatu bangsa berkewajiban untuk mewarisi dan melestarikan kebudayaan yang dimilikinya.

Maka dari itu, untuk tetap mempertahankan warisan budaya yang ada dalam suatu bangsa dibuatlah program pembelajaran yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa akan pengetahuan, perilaku dan moral yang menunjukan jati diri bangsa, dalam hal ini kita sebut dengan pendidikan nasional.

Baca Juga: Gerakan Literasi Masyarakat

Pendidikan Nasional menurut UU Sisdiknas 2003 Pasal 1 ayat 2 adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Jadi pendidikan nasional berakar pada dua nilai, yaitu: nilai-nilai yang bersumber dari agama dan nilai-nilai yang bersumber dari kebudayaan nasional.

Nilai kebudayaaan dapat berupa, gagasan, konsep, tata sosial, sistem nilai, perundangan, dan perilaku yang menunjukan jati diri bangsa Indonesia.

Baca Juga: Quo Vadis Ujian Nasional

Sedangkan kebudayaan menurut Hassan (1983) dalam Made Pidharta (2000), kebudayaan adalah keseluruhan dari hasil manusia hidup bermasyarakat berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang merupakan kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain-lain kepandaian.

Menurut Kneller yang dikutip Imran Manan (1989), menyatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup yang telah dikembangkan oleh anggota-anggota masyarakat.

Dengan demikian, maka dapatlah dikatakan bahwa kebudayaan adalah hasil karya dan karsa manusia yang dikembangkan sebagai bagian dari peradaban manusia sepanjang masa yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam berlaku dan bertindak termasuk dalam dunia pendidikan.

Baca Juga: Riset Ilmuwan Eropa Tentang 'Leak' Lombok

Oleh karena itu tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mempersiapkan setiap individu untuk mampu mandiri dan berhasil dalam kehidupan sosialnya. Adapun ranah sosial budaya yang dapat menunjang pendidikan sebagai berikut.

Keluarga

Pendidikan keluarga adalah juga pendidikan sosial, karena disamping keluarga itu sendiri sebagai kesatuan kecil dari bentuk kesatuan-kesatuan masyarakat sosial, pendidikan keluarga yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anaknya di masyarakat kelak.

Baca Juga: Ternyata TB World Akun Fake, Lesty Kejora Batal Jadi Top 5 Wanita Tercantik di Dunia

Sehingga pembentukan karakter anak di lingkungan pendidikan keluarga yang sangat positif, akan berpengaruh terhadap warna pendidikannya dimasayarakat.

Sekolah

ekolah sebagai lingkungan sosial budaya, memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak.

Dengan sekolah, anak akan memperoleh pendidikan berupa pemahaman ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dan merupakan wahana lanjutan dari pendidikan keluarga.

Di sana anak akan bersosialisasi dengan lingkungan sosial yang lebih besar dan banyak dibandingkan lingkungan keluarganya yang terdiri dari jumlah masyarakat kecil.

Baca Juga: Pendidikan Sepanjang Hayat (Bagian 2)

Anak akan berada pada lingkungan dimana dia tidak lagi hanya dengan kedua orang tuanya, tetapi dengan teman-teman dengan berbagai type, dan lingkungan pendidikannya yang telah jauh berbeda dengan keadaannya di dalam lingkungan keluarga.

Anak akan merasakan bagaimana berbagi, bagaimana menahan keinginan-keinginan, bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan masih asing baginya serta aturan-aturan yang lebih luas cakupannya dibandingkan yang ada dalam keluarganya.

Masyarakat

Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan bekerjasama di bidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu adalah merupakan sumber pendidikan bagi warga masyarakat, seperti lembaga-lembaga sosial budaya, yayasan-yayasan, organisasi-organisasi, perkumpulan-perkumpulan, yang kesemuanya itu merupakan unsur-unsur pelaksana asas pendidikan masyarakat.

Baca Juga: Orang yang Mimpi Bertemu Nabi Tak Perlu Disampaikan ke Publik, Sebut PP Muhammadiyah Ini Alasannya

Kesemua kelompok sosial tersebut merupakan unsur-unsur pelaku atau pelaksana asas pendidikan yang dengan sengaja dan sadar membawa masyarakat kepada kedewasaan, baik jasmani maupun rohani yang realisasinya terlihat pada perbuatan dan sikap kepribadian warga masyarakat.

Norma sosial

Masalah pendidikan di keluarga dan sekolah tidak bisa terlepas dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat.

Setiap masyarakat, dimanapun berada tentu mempunyai karakteristik tersendiri sebagai norma khas di bidang sosial budayanya yang berbeda dengan karakteristik masyarakat lain, disamping norma-norma yang berlaku secara universal.

Baca Juga: Sandiaga Uno Tantang Pelaku Ekonomi Kreatif Kembangkan Jaket Biru Pemberian Presiden

Di masyarakat terdapat norma-norma sosial budaya yang harus diikuti oleh warganya, dan norma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warga masyarakatnya dalam bertindak dan bersikap.

Norma-norma masyarakat yang berpengaruh tersebut sudah merupakan aturan-aturan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Pewarisan yang dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan ini sudah merupakan proses pendidikan masyarakat.

Setiap negara memiliki sistem pendidikan Nasional yang berbeda-beda, yang pada intinya terlahir dan dijiwai oleh sosial budaya bangsanya.

Setiap aspek sosial budaya tersebut selalu sarat dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah peradaban bangsa tersebut sehingga mewarnai gerak hidup negara tersebut, begitu juga dengan bangsa Indonesia.***

Editor: LU Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah