Warga Dusun Selanglet Desa Penujak Adakan Acara Tradisi Betimpas Untuk Menghindari 144 Macam Penyakit

5 November 2022, 17:44 WIB
Wawancara tokoh adat dusun Selanglet desa Penujak /Dok. Warta Lombok/Syamsul Fajri

WARTA LOMBOK – Warga dusun Selanglet desa Penujak kecamatan Praya Barat mengadakan tradisi tahunan yang bernama Betimpas yang dilakukan setiap bulan 7 kalender Sasak di setiap tahunnya.

Acara tradisi Betimpas tersebut merupakan tradisi turun- temurun dari leluhur dan sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu serta tetap dilestarikan hingga saat ini di wilayah tersebut.

“Acara ini telah di mulai sejak tahun 1580 yang dilakukan oleh leluhur kami Raden Mas Panji Mitjeh dan saya ini adalah generasi ke 12 dari kerajaan Rungkang,” kata Misbah.
Pada bulan 7 kalender Sasak, Misbah selaku Kepala dusun Selanglet sekaligus ketua adat setempat mengumpulkan semua warganya untuk melakukan ritual tradisi Betimpas.

Baca Juga: Sederhana, Berikut Deretan 5 Artis Top Tanah Air yang Tidak Gengsi Naik Transportasi Umum

Sebelum acara dimulai, Misbah dan warga akan melakukan beberapa ritual terlebih dahulu dari melakukan sembek gubuk hingga mempersiapkan beberapa alat ritual lainnya seperti membuat sembek dari daun pinang dan lainnya untuk keperluan Betimpas.

Setelah semua dipersiapkan, warga akan dimandikan dengan air yang sudah dicampurkan berbagai tumbuhan obat yang sudah di ritual, dibarengi dengan daun pisang yang cuma bisa tumbuh di tempat itu.

Pada sesi terakhir warga yang telah melakukan tradisi Betimpas akan melakukan makan bersama, setelah itu warga di berikan sembek dan diberikan gelang berupa benang hitam yang diyakini untuk menjaga diri dari wabah penyakit juga sebagai bukti bahwa warga telah mengikuti tradisi Betimpas.

Baca Juga: Ishq Mein Marjawan 2 : Terkuaknya Vihan Adalah Vans, Kebusukan Anupriya Terbongkar, Ridhima Tertembak

Sementara tujuan dari tradisi tersebut adalah untuk menghindari 144 macam penyakit.

Untuk waktu pelaksanaan tradisi adat Betimpas itu tidak tentu dan biasanya ditandai dengan datangnya bunyi hewan tengkerek dan beberapa tanda alam yang hanya bisa di ketahui oleh warga di wilayah itu.

"Tidak bisa diprediksi tepat harinya, leluhur kita akan memberi tahu kita lewat mimpi bahwa waktu bulan pituk sudah tiba 'Betimpas' ini telah datang dengan petunjuk alam, seperti berbunyinya tengkerek," tutur Misbah selaku Kepala dusun Selanglet.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Bakso Mekar Goreng, Cemilan Simpel yang Bikin Nagih

Sedangkan kata Betimpas ini memiliki arti pembersihan secara menyeluruh termasuk menjaga wilayah dan menjaga diri dari 144 macam penyakit.

"Mudahan ke depannya semakin lebih baik dan masyarakat semakin dalam persamaan walaupun berbeda," tandas Misbah.


Misbah berharap dengan adanya tradisi Betimpas ini bisa memberikan kekukuhan kebersamaan dan bergotong royong dalam keberagaman sebagai wujud tauladan kepada leluhur sesuai tema acara.***

Editor: Desi Rabiati

Tags

Terkini

Terpopuler