Network
WARTA LOMBOK - Tim gabungan seluruh satuan fungsi Polresta Mataram mengamankan 14 pelaku balap liar sepeda motor dan balap lari di seputaran Kota Mataram.
Sebanyak 14 orang yang diamankan ini merupakan pelaku balap liar dan balap lari yang sering terjadi di lokasi tertentu. Semua pelaku kemudian dibawa ke Mapolresta Mataram untuk diproses lebih lanjut.
Tim gabungan melaksanakan Operasi pada Jumat dini hari, 16 April 2021. Tim bergerak menuju lokasi yang disinyalir digunakan sebagai tempat balap liar.
Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan, KSPN NTB Desak Perbaikan Jalan Sambelia-Labuhan Lombok
Baca Juga: Sebanyak 3 Ribu Lebih Pekerja Migran Asal NTB Dipulangkan dari Malaysia Akibat Pandemi Covid-19
Pencarian tim Kepolisian membuahkan hasil di Jalan Adi Sucipto hingga ke Jalan Udayana Kota Mataram. Lokasi lainnya adalah di Jalan Airlangga.
Di kedua lokasi ini, belasan anak muda lari berhamburan, namun petugas masih bisa mengamankan 14 orang yang kebanyakan masih remaja.
"Di dua lokasi ini banyak pelaku balap liar dan balap lari,’’ ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa, ST, SIK.
Tidak hanya mengamankan 14 orang pelaku, aparat Kepolisian juga mengamankan 8 unit sepeda motor yang akan dikembangkan lebih lanjut.
"Sebagian motor yang kami amankan memang ada suratnya. Tapi sebagian lagi kami menunggu suratnya. Itu juga ada status motornya yang bodong,’’ tuturnya.
"Ini inisiatif Bapak Kapolresta untuk melaksanakan Operasi gabungan dari beberapa satuan yang secara kualitas bisa mengamankan situasi yang ada,’’ terangnya.
"Kami akan melaksanakan kegiatan ini secara rutin. Kapolda juga akan meminta jajaran Polres supaya menjaga kondusifitas selama Ramadhan,’’ tambahnya.
Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Bayi dalam Kardus Mie Instan di Kelurahan Jempong Baru Sekarbela Mataram
Baca Juga: Muhammad Suryana Pelajar SMPN 1 Aikmel Berhasil Lolos Seleksi Timnas Sepakbola U-16
Kadek memastikan, balap liar ini juga dengan memasang taruhan dari Rp1 juta hingga Rp3 juta.
"Iya ini mereka taruhan. Ini ada yang masih kelas 6 SD dan kelas 2 SMP. Yang kita amankan ini dari Punia dan Pagutan. Ada juga yang dari Labuapi dan Gerung Lombok Barat,’’ jelas Kadek.
Usai diamankan, aparat kepolisian mengundang orang tua maupun kepala lingkungan untuk mendatangi Polresta Mataram dan diminta langsung untuk mengawasi anaknya.***
