Iran Tambah Tuntutan dalam Pembahasan Nuklir Dengan AS

- 7 Juli 2022, 06:07 WIB
Ilustrasi, senjata nuklir Iran jadi momok bagi AS
Ilustrasi, senjata nuklir Iran jadi momok bagi AS /The National Interest

"Mereka perlu sampai pada kesimpulan tentang apakah mereka sekarang siap untuk kembali mematuhi kesepakatan," ungkapnya.

Baca Juga: Sinopsis Gangaa: Barkha Terbunuh, Gangaa Melakukan Hal Bodoh

Di bawah pakta nuklir, Teheran membatasi program pengayaan uraniumnya, jalur potensial untuk senjata nuklir, meskipun Iran mengatakan hanya mencari energi atom sipil.

Kemudian-AS Presiden Donald Trump meninggalkan kesepakatan pada 2018, menyebutnya terlalu lunak terhadap Iran, dan menerapkan kembali sanksi keras AS, mendorong Teheran untuk melanggar batas nuklir dalam pakta tersebut.

Sekarang, Teheran jauh lebih dekat untuk memiliki bahan fisil yang cukup untuk sebuah bom nuklir, kata Malley, meskipun mereka tampaknya tidak melanjutkan program persenjataan mereka.

Baca Juga: Rekap Hasil Malaysia Masters R32, Bertambah 9 Wakil Indonesia Melenggang ke Babak 16 Besar

"Tapi kami tentu saja khawatir, seperti juga mitra kami, tentang kemajuan yang mereka buat di bidang pengayaan," kata Malley sebagaimana dikutip tim wartalombok.com dari halaman resmi reuters.com pada 5 Juli 2022.

Iran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat bom dan bisa melakukannya dalam hitungan minggu, katanya.

Baca Juga: Malaysia Masters 2022, Ganda Campuran Indonesia Memiliki 2 Wakil pada Babak 16 Besar

Malley mengatakan orang Amerika juga bekerja di jalur paralel untuk mengamankan pembebasan orang Amerika yang ditahan di Iran. Siamak Namazi, yang ditahan pada tahun 2015 dan merupakan tahanan Iran-Amerika yang paling lama ditahan, membuat permohonan bantuan dalam sebuah artikel New York Times pada hari Minggu berjudul: "Saya seorang Amerika, Mengapa Saya Dibiarkan Membusuk sebagai Sandera dari Iran?"

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah