Tidak Terima Anaknya Dihukum, Oknum Kades Memaki dan Menantang Duel Guru

- 22 September 2022, 08:50 WIB
Gambar Ilustrasi kekerasan./Pixabay
Gambar Ilustrasi kekerasan./Pixabay /


WARTA LOMBOK – Beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang Oknum Kades Arogan tengah memarahi dan mencaci seorang Guru di SDN 1 Dopang Kecamatan Gunungsari.

Diketahui kejadian Kepala Desa memaki Guru sekolah itu terjadi pada Kamis, 15 September 2022.

Adapun kejadian bermula saat seorang Guru di SDN 1 Dopang menginstruksikan agar siswa-siswinya melakukan doa menjelang siang.

Baca Juga: Profil Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta yang Gugat Cerai Dedi Mulyadi

Sambil berdoa, siswa-siswi kelas 5 SD ini ditegur karena melafazkan doa sambil bermain main.

Melihat hal itu, Guru tersebut mengambil sebuah Bambu seukuran Sapu Lidi dan memberikan hukuman.

Diduga karena kejadian tersebut, Oknum Kades tersebut tidak terima karena anaknya yang bersekolah di SDN 1 Dopang itu dihukum.

Baca Juga: Resep Bolu Pisang Ala Rumahan yang Empuk dan Legit

Akibatnya Oknum Kades tersebut mendatangi guru di sekolah setempat untuk memarahinya.

Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat Oknum Kades itu mendatangi SDN 1 Dopang, sambil marah-marah ia mencaci sejumlah guru yang ada di sana.

Tidak hanya mencaci, Oknum yang diketahui adalah Kepala Desa itu juga sempat membanting kursi dan menantang duel guru yang ada di sekolah itu.

"Anak kecil yang kamu siksa itu, Anjing kamu," ujar Kades tersebut dalam video yang beredar Rabu 21 September 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari ini 22 September 2022: Sukses Menandai Setiap Tugas yang Anda Lakukan Hari Ini

Tidak hanya berlaku dan berkata kasar, bahkan Oknum Kades ini menantang untuk dilaporkan dan berantam.

"Lapor saya ayok, enaknya pukul anak, ayok berantem ayok," kata Kades dalam video tersebut.

Sementara dari pihak guru hanya diam dan meminta maaf kepada kades serta memintanya untuk bersabar.
Terlihat juga beberapa orang laki-laki menenangkan Kades itu, agar tidak melakukan tindakan yang berlebihan.

Hingga saat ini video itu telah menjadi viral di media sosial dan hangat diperbincangkan di kalangan para guru maupun masyarakat di Lombok.***

Editor: Desi Rabiati

Sumber: Facebook @Ain


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah