Jadilah Saksi Pertarungan Sengit Peresean Antara Paguyuban Pepadu ADILUHUNG VS PUTRA PANDAWA: Besok Ini...

- 7 Juli 2023, 21:36 WIB
Paguyuban Peresean ADILUHUNG Kec. Jerowaru, Lotim. Paguyuban Peresean PUTRA PANDAWA Desa Pandan Indah, Kec. Praya Barat Daya, Loteng./Dok.Warta Lombok/Amaq Mila
Paguyuban Peresean ADILUHUNG Kec. Jerowaru, Lotim. Paguyuban Peresean PUTRA PANDAWA Desa Pandan Indah, Kec. Praya Barat Daya, Loteng./Dok.Warta Lombok/Amaq Mila /

Jadilah Saksi Pertarungan Sengit Peresean Antara Paguyuban Pepadu ADILUHUNG VS PUTRA PANDAWA: Besok Ini (Redaksi Warta Lombok)
Jadilah Saksi Pertarungan Sengit Peresean Antara Paguyuban Pepadu ADILUHUNG VS PUTRA PANDAWA: Besok Ini (Redaksi Warta Lombok)
Sejarah Peresean adat Lombok ternyata tidak sekadar menjadi aksi adu kekuatan namun memiliki nilai-nilai dan maksud tersendiri.

Selain sebagai bagian dari pertunjukan, sejarah Peresean Suku Sasak tak lepas dari maksud dilaksanakannya tradisi ini pada zaman dahulu.

Dirangkum dari laman bobo.grid.id, terdapat dua alasan yang mendasari dilakukannya tradisi Peresean. Pertama adalah untuk menyeleksi para prajurit di masa berdirinya Kerajaan Lombok.

Para pemenang Peresean inilah yang dianggap sebagai kandidat terkuat dan dipilih sebagai prajurit. Kedua adalah sebagai tradisi untuk meminta hujan yang dilakukan pada bulan ke-7 kalender Suku Sasak.

Hal ini karena ketika Pepadu meneteskan darah ke tanah maka dipercaya bahwa hujan akan turun pada saat itu juga.

Pergeseran makna peresean dari seni bela diri menjadi pertunjukan seni tari memang terjadi, namun hal ini tidak mengurangi makna tradisi ini secara keseluruhan.

Budaya ini hingga sekarang masih dilestarikan dan selalu dihadirkan setiap tahun pada musim kemarau dan momentum perayaan-perayaan kedaerahan maupun nasional.

Atraksi Budaya Peresean, berawal mencari anak-anak pemuda terkuat, kini menjadi ajang memperkuat persaudaraan antar daerah dan antar agama.

Di Budaya Peresean untuk semua Pepadu memiliki prinsip yaitu asuh (mau diarahkan/dibimbing), asih (harus kasih saying), asah (dapat memberikan masukan terhadap cara bermain peresean yang baik).

Pada saat Pepadu masuk dalam arena harus berprinsip yaitu wiraga (tenaga), wirasa (tidak membuat lawan mati), wirama (Pepadu harus memainkan dengan penuh irama sehingga Peresean itu diiringi musik tradisional sasak), dan wibawa (setiap Pepadu harus mempertahankan wibawanya pada saat memainkan Peresean).

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Amaq Mila Yay 360 Derajat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah