Pariwisata NTB Berharap Segera Pulih, Umbu: Kami Ingin Vaksin Covid-19 Diutamakan Bagi Pelaku Wisata

- 13 Desember 2020, 09:21 WIB
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mendapatkan dana hibah sekitar Rp.13,59 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memulihkan kondisi hotel dan restoran yang terpuruk di tengah pandemi COVID-19 khususnya di Kabupaten Lombok Barat.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mendapatkan dana hibah sekitar Rp.13,59 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memulihkan kondisi hotel dan restoran yang terpuruk di tengah pandemi COVID-19 khususnya di Kabupaten Lombok Barat. /ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

"Kami sangat mendukung program pemerintah seperti kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE) agar fokus juga mengenai kesehatan dan konsumen kita tetap menjaga kesehatan," kata Umbu.

Pemerintah Provinsi NTB rencananya akan mendapat jatah sebanyak 50 vaksin COVID-19 di tahap pertama.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi, mengatakan untuk tahap pertama vaksinasi diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, personil TNI/Polri, Sat Pol PP dan ASN yang jumlahnya mencapai 50 ribu orang.

"Untuk tenaga kesehatan baik yang ASN maupun non ASN, termasuk petugas kesehatan yang magang di Puskesmas dan rumah sakit itu semua menjadi prioritas utama, karena mereka berada di garis terdepan," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dibayar Secara Mandiri, dr Tirta: Kukira Gratis Semua

Baca Juga: Warga Satu Desa di Sulawesi Tenggara Golput Karena Kecewa, Begini Kronologinya

Vaksinasi di tahap pertama, kata dr Eka akan dilaksanakan di bulan Januari 2021 tetapi tanggal dr Eka belum bisa memastikan tanggal pastinya.

"Petunjuk teknisnya belum turun dari Kementerian Kesehatan. Karena ini terkait persiapan yang harus kita lakukan di daerah," terang dr Eka.

Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum mengetahui jenis vaksin COVID-19 yang nantinya dikirim Kemenkes untuk NTB. Sebab, dari informasi yang diterimanya ada tiga vaksin. Bahkan, dalam surat keputusan (SK) Menteri Kesehatan ada empat jenis vaksin yang beredar di Indonesia.

"Jadi dari tiga merek vaksin itu kita belum tahu mana yang turun ke NTB. Karena sosialisasi dan pelatihan itu sesuai dengan vaksin yang dikirim ke NTB. Kemudian, kita lakukan screening kepada orang-orang yang akan divaksin," jelasnya.

Halaman:

Editor: ElRia Shd

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah