Dampak Buruk Wabah Covid-19, Sri Mulyani: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Menurun

- 24 November 2020, 22:09 WIB
Ilustrasi buruh pabrik.
Ilustrasi buruh pabrik. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

WARTA LOMBOK – Mewabahnya virus Covid-19 berdampak ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Sektor perekonomian menjadi yang paling terdampak secara nasional. Roda perekonomian nasional anjlok dan dikhawatirkan akan terjadi resesi ekonomi.

Imbas dari terdampaknya sektor perekonomian Indonesia adalah bertambahnya angka pengangguran yang mencapai 2,67 juta.

Baca Juga: Kalau Kuat Iman, Gus Miftah Tantang Ustadz Maheer Dakwah di Tempat Lokalisasi

Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia sangat terasa memukul sektor perekonomian.

Dikutip Warta Lombok.com dari Portal Jember dalam artikel “Menteri Keuangan Sri Mulyani Sampaikan Kabar Buruk bagi Rakyat Indonesia”, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, dari jumlah pengangguran sebelumnya 7,1 juta orang menjadi 9,77 juta orang atau naik dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen.

"Kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat Covid-19 adalah 2,67 juta orang," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin 23 November 2020.

Dari Agustus 2019 sampai Agustus 2020 terdapat tambahan angkatan kerja baru 2,36 juta.

Baca Juga: Bos Tesla Sabet Top 2 Terkaya di Dunia, Kekayaannya Rp1.800 Triliun

Lapangan kerja pun turun akibat pandemi Covid-19 sebesar 0,31 juta.

Rinciannya, dari 29,12 juta angkatan kerja terdampak Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang merupakan pengangguran; 0,7 juta orang bukan angkatan kerja; 1,77 juta orang sementara tidak bekerja; dan 24 juta orang bekerja dengan jam lebih rendah.

"Ini sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Ini tantangan yang harus kita selesikan," sambung Sri Mulyani.

Jumlah pengangguran yang bertambah, kata dia, sebenarnya berdampak pada berkurangnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang sebenarnya mencapai 10,69 persen.

Tetapi, lanjut Menkeu, dengan adanya program bantuan sosial (bansos), maka dampaknya berkurang menjadi 9,69 persen.

Baca Juga: Jenis Aglonema Ini Miliki Harga Fantastis, Mencapai Jutaan Rupiah

Dampak dari pengangguran yang bertambah, Sri Mulyani mengatakan, banyak orang yang kini bekerja di sektor informal.

Sehingga, pekerja informal saat ini jumlahnya naik dari 55,8 persen menjadi 60,4 persen.*** (Hari Setiawan/Portal Jember.com)

Editor: ElRia Shd

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x