WARTA LOMBOK - Arab Saudi dilaporkan akan meningkatkan produksi minyaknya dalam beberapa bulan mendatang, membalikkan penurunan produksi baru-baru ini karena lonjakan harga minyak.
Harga minyak terus melonjak karena produksi Texas turun lebih dari tiga puluh persen di tengah kekurangan listrik yang disebabkan oleh suhu rendah.
Harga WTI melonjak di atas $ 60 atau Rp.844 ribu per barel, seperti yang dilaporkan Bloomberg baru-baru ini yang mengutip dari sumber industri.
Baca Juga: Minyak Hati Ikan Kod Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh, Simak Penjelasannya
Produksi minyak di AS lebih rendah 3,5 juta barel per hari (bpd) dibandingkan sebelum cuaca dingin melanda negara itu.
Ini adalah penurunan produksi terbesar yang pernah ada untuk wilayah tersebut dalam sejarah, dengan produksi di tangki Permian sebesar 65 persen.
Sementara itu, harga minyak Brent telah melampaui $ 65 per barel untuk pertama kalinya sejak 21 Januari 2020, menurut data perdagangan.
Pada pukul 01:05 GMT, harga kontrak berjangka April telah naik 0,25 persen menjadi $ 65,06 atau Rp.914 ribu per barel.
Lebih dari 2,7 juta orang Amerika di Texas telah mengalami pemadaman listrik setelah badai es melanda negara bagian itu minggu lalu.