Network
WARTA LOMBOK - Rupee India adalah satu-satunya mata uang di Asia yang menguat di tengah penurunan aset berisiko bulan ini, berkat banyaknya penawaran penjualan saham yang memikat investor asing.
Rupee telah naik 1,3% pada Maret, didorong oleh $ 2,4 miliar pembelian saham lokal di luar negeri, termasuk arus masuk yang terkait dengan penawaran umum perdana.
Sembilan penawaran penjualan saham senilai sekitar 59 miliar rupee ($ 813 juta) bulan ini akan menambah salah satu arus masuk tertinggi ke negara berkembang Asia, menurut Emkay Global Financial Services Ltd.
Baca Juga: Facebook Hentikan Rekomendasi Untuk Politik, Kelompok Sosial Secara Global
Prospek pemulihan ekonomi, surplus neraca berjalan yang langka, dan cadangan devisa yang mendekati $ 600 miliar telah menempatkan India pada posisi yang kuat untuk menangkal dampak aksi jual yang dipimpin Departemen Keuangan AS yang mengguncang aset berisiko global.
“Rupee sejauh ini mengalami tahun yang baik di ruang EMFX, dengan Maret menjadi pencilan,” kata Madhavi Arora, ekonom utama di Emkay Global di Mumbai.
Sebagian besar keuntungan mata uang ini karena "jumlah besar IPO, dan kemungkinan minat asing yang kuat," katanya.
Perusahaan yang dikelola negara meningkatkan pinjaman dolar senilai lebih dari $ 1 miliar pada bulan Maret, dan bank sentral yang mentolerir keuntungan, berlawanan dengan preferensinya untuk mata uang yang lebih lemah hingga beberapa bulan yang lalu, juga telah meningkatkan daya tarik mata uang tersebut.
