Said Didu dan Rizal Ramli Heran Sri Mulyani Berharap Bantuan Bank Dunia dan Dana Moneter Atasi Utang Negara

- 18 April 2021, 15:45 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati /Instagram/@smindrawati

WARTA LOMBOK - Muhammad Said Didu mantan Sekretaris BUMN menyoroti bicara pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berharap Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) membimbing Indonesia mengatasi beban utang luar negeri yang terus meningkat.

Melalui akun Twitter resminya, Said Didu mengatakan Ibu Menteri Keuangan ( Menkau) sudah kewalahan dalam mengatasi utang negara yang melonjak.

“Sepertinya Bu Menkeu sudah kewalahan atasi melonjaknya utang,” tulis Said Didu di akunnya di Twitter @msaid_didu, Minggu, 17 April 2021.

Baca Juga: Budi Sadikin: Insentif 4.686 Nakes Pekan Ini Terima Nilainya Sebesar Rp31,7 Miliar dan Insentif Tahun 2020

Ia juga mengatakan, karena semangat pemerintah dalam belanja negara masih jauh di atas kemampuan meningkatkan pendapatan negara.

“karena semangat belanja pemerintah jauh di atas kemampuan meningkatkan pendapatan” tambahnya.

Dengan demikian tambahnya, beliau butuh lembaga dunia yakni IMF sebagai alat penegur pemerintah yang sudah kewalahan dalam mengatasi utang negara yang melonjak.

Baca Juga: Pemerintah Berkomitmen untuk Mendukung Ekonomi Syariah yang Tumbuh Positif di Tengah Pandemi

“Sehingga beliau butuh lembaga dunia untuk “menegur" pemerintah.” Jelasnya.

 

Sebelumnya dari Ekonom senior Rizal Ramli angkat bicara pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berharap Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) membimbing Indonesia mengatasi beban utang luar negeri yang terus meningkat.

Rizal Ramli secara lugas menyebut Sri Mulyani sebagai tenaga promosi IMF. 

Baca Juga: Carut Marut Program Sembako, Pemkab Lombok Timur Gelar Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi

“Dasar SPG (Sales Promotion Girl, red) Bank Dunia / IMF,” tulis Rizal di akunnya di Twitter @RamliRizal Sabtu, 17 April 2021.

Rizal Ramli merasa heran Sri Mulyani membutuhkan bimbingan IMF dalam mengatasi utang.  Sebab, menurutnya, perekonomian Indonesia bisa goyang, jika IMF terlibat di tanah air. 

“Undang IMF lagi, ekonomi Indonesia akan hancur seperti 1998,” tegas Rizal Ramli. Pria kelahiran Padang 1954 itu mengingatkan sejarah Indonesia saat lahir dengan IMF.

Bukannya keluar dari krisis moneter tahun 1998, Indonesia malah terjerumus ke dalam krisis ekonomi.

Baca Juga: Badan Layanan Umum Meningkatkan Berbagai Pelayanan Pemerintah, Baik di Rumpun Kesehatan, Dana, dan Pendidikan

 "Saya dulu ekonom yang masuknya IMF. Saya bilang keras-keras, Indonesia tidak butuh IMF," ungkap Rizal.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah