Pencapaian tersebut membuktikan bahwa industri pengolahan memberikan kontribusi tertinggi hingga 79,42 persen dari total ekspor nasional.
Membaiknya kinerja ekspor selama periode Januari hingga Mei 2021 mencatatkan surplus perdagangan USD10,17 miliar.
Agus Gumiwang juga mengungkapkan bahwa Kemenperin akan fokus untuk menekan kinerja industri yang berorientasi ekspor.
Hilirisasi juga tetap dijalankan untuk mencapai keunggulan kompetitif dan mengoptimalkan sumber daya alam dalam negeri.
Kebijakan pro-investasi dan pro-ekspor dibarengi kebijakan peningkatan daya tahan dan daya saing industri dalam negeri.
Upaya peningkatan daya tahan dan daya saing industri dalam negeri dilakukan kemenperin melalui kebijakan substitusi impor sebesar 35 persen pada tahun 2022.***