Network
Antam berhasil memproduksi bijih nikel hingga mencapai 8,62 juta, selain itu perusahaan ini juga berhasil memproduksi feronikel hingga sebanyak 24.210 ton, produk veronicas ini menjadi kontributor penjualan Antam terbesar kedua, dengan total penjualan mencapai 6,85 Triliun Rupiah sepanjang 2022.
Adapun total penjualan segmen nikel baik bijih nikel maupun veronica mencapai 12,03 triliun, yang meliputi Pulau Maniang Kecamatan Pemalang, Kecamatan Lasolo, Kecamatan Asera, dan Molawe di Sulawesi Tenggara, serta Kecamatan Maba di Maluku Utara.
Baca Juga: 5 Kegagalan Transfer Paling Dramatis Liverpool Termasuk Dua Kegagalan Medis dan Gaji Besar-Besaran
2. PT Valley Indonesia Tbk
PT Valley Indonesia Tbk atau PT INKO juga merupakan produsen nikel terbesar di Indonesia, perusahaan tersebut merupakan bagian dari perusahaan tambang multinasional asal Brazil, BTVI berdiri di Indonesia mulai 25 Juli 1968.
Perusahaan ini beroperasi di Blok Sorowako Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, IGP Morowali Desa Sambalagi, dan Bohomo TV Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, IGP Pomalaa Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara.
PTVI beroperasi dalam naungan kontra karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014, dan berlaku hingga 28 Desember 2025, dengan konsesi seluas 118.17 hektar. Proses produksi nikel dalam matte di Blog Soroako menggunakan teknologi pairo metalurgi atau meleburkan bijih nikel.
Perusahaan ini menjadi produsen nikel matte dengan catatan pendapatan sebesar 8,3 Triliun Rupiah, nilai tersebut merupakan pencapaian terbesar mereka yang naik sebesar 38% dari pendapatan semester pertama di tahun 2023.
3. PT Central Omega Resource Tbk
PT Central Omega resource Tbk perusahaan nikel di Indonesia selanjutnya bisturi adalah PT Central Omega resource Tbk yang bergerak di bidang pertambangan pengolahan mineral, dan Perdagangan hasil tambang perusahaan yang memiliki kode DKFT di Bursa Efek Indonesia.
