"Tingginya kenaikan IT dan IB pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, khususnya kelapa sawit, karet, dan kakao, menjadi faktor utama dalam meningkatnya NTP pada sektor tersebut," jelas Amalia.
Selanjutnya, Amalia juga menyampaikan bahwa indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan 0,16%. Kenaikan BPPBM ini terutama dipengaruhi oleh naiknya harga benih padi, upah pemanenan, upah penanaman, serta bibit ayam ras pedaging. Meskipun demikian, peningkatan NTUP lebih tinggi dibandingkan kenaikan BPPBM.
"Dengan demikian, meskipun terjadi peningkatan biaya produksi, namun kenaikan harga yang diterima petani masih lebih tinggi, terutama pada subsektor tanaman perkebunan rakyat," pungkas Amalia.
Dengan demikian, penurunan NTP dan NTUP serta penurunan harga gabah bulanan menunjukkan adanya dinamika yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kebijakan ekonomi pertanian ke depan, sementara kenaikan IT, IB, dan BPPBM menunjukkan potensi sektor pertanian untuk terus berkembang.