WARTA LOMBOK – Sinopsis Gangaa kali ini diawali ketika Gangaa terus mendesak Kashish untuk melupakan Pulkit, akan tetapi dengan keras Kashish tetap ingin masih bersama Pulkit.
“Aku tidak akan melupakan Pulkit, kau selalu mengajariku etika seperti ini, sementara kau sendiri mencintai Sagar disaat Sagar menjadi suaminya Janvi,” kata Kashish.
Gangaa terkejut mendengar itu, Kashish menyuruh Gangaa menjawab kenapa dia melakukan itu kepada Sagar yang menjadi istri Janvi.
Baca Juga: Sinopsis Gangaa, Kedekatan Sagar dan Krishna Semakin Lengket, Mereka Tak Mau Terpisahkan
“Benar aku memang mencintai Sagar di waktu itu, tetapi aku tidak mau dekat dengan Sagar dan aku menginginkan Sagar bahagia dengan Janvi,” kata Gangaa.
Sambil menangis Kashish mengakui bahwa ia tidak bisa seperti Gangaa.
“Aku memang tidak semulia dirimu, dan aku tidak bisa mengikuti jejakmu,” kata Kashish.
Kashish kemudian mengambil ponselnya dan akan menunjukkan kepada Gangaa bahwa dia tidak akan melupakan Pulkit.
Kashish mencoba menelpon Pulkit, akan tetapi Pulkit menolak panggilan Kashish karena pada saat itu Pulkit juga sedang diinterogasi oleh semua keluarganya.
Beberapa kali Kashish menelepon Pulkit namun Pulkit tetap saja menolaknya.
“Aku tidak membutuhkan saranmu untuk saat ini, aku akan pergi menemui Pulkit dan akan meminta kejelasan hubungan dengannya,” kata Kashish kepada Gangaa.
Baca Juga: Gangaa ANTV: Krisna Membongkar Rencana Gangaa, Amaji dan Sagar Terkejut Mengetahui Hal Ini
Kashish kemudian tanpa malu akan menemui suami orang, sementara Gangaa sangat khawatir dan berteriak menghentikan Kashish.
Di rumah Chaturvedi, Madhvi sambil menangis meminta Pulkit untuk tersadar dan tidak menyakiti Supriya seperti ini.
Sagar dan Amaji juga meyakinkan Pulkit supaya dia tidak melakukan kesalahan ini.
“Percuma saja kalian memaksa Pulkit seperti itu jika memang dia sudah tidak suka lagi kepadaku, terserah dia mau melakukan apa saja yang dia inginkan,” kata Supriya.
Semua orang terkejut mendengarnya, Madhvi dengan kemarahan memarahi Pulkit dan menyuruhnya untuk berbicara.
Namun Pulkit hanya terdiam seperti patung dan tidak bisa menjawab apa-apa.
Zoya tentunya sangat bahagia melihat itu, Zoya berharap semoga keluarga ini hancur, supaya Zoya bisa menguasai keluarga ini.
Baca Juga: Memahami Aksiologi Ilmu 'Filsafat Ilmu yang Mempertanyakan Bagaimana Manusia Menggunakan Ilmunya'
Di saat suasana tegang seperti itu, tiba-tiba saja Kashish datang memanggil Pulkit. Sagar menghentikan Kashish supaya tidak membuat kekacauan di rumah ini.
Namun Kashish sambil menangis meminta Pulkit untuk memberikan kepastian atas hubungannya dengan Kashish.
Mendengar itu Amaji dengan marah menghina Kashish karena telah merusak rumah tangganya Pulkit dan Supriya.
Amaji kemudian menyeret Kashish keluar dan mendorongnya dengan kasar, namun Gangaa datang kesana menjaga tubuh Kashish yang akan terjatuh.
Melihat sikap Amaji yang kasar kepada Kashish, Gangaa kecewa kepada Amaji.
“Bagus sekali Amaji ini, yang ketiga kalinya kau mengusir wanita dari rumahmu,” kata Gangaa.
Semua orang terkejut mendengarnya dan keadaan semakin menegangkan. Gangaa kemudian mendekati Pulkit.
“Kak Pulkit kenapa Kakak melakukan semua ini, sedangkan kakak sudah mempunyai istri, apakah kakak tidak memikirkan keadaan kak Supriya,” kata Gangaa.
Mendengar itu, Amaji menyalahkan Gangaa dengan menyuruh Kashish tidak mengganggu rumah tangga orang.
Baca Juga: Menakjubkan, Berikut Jumlah Mahar Nabi Muhammad Kepada Khadijah dan Jumlah Anak dari Perkawinannya
“Kau tidak usah menyalahkan Pulkit, seharusnya kau urus Kashish siang telah lancang merusak kebahagiaan orang lain,” kata Amaji.
Gangaa mengatakan jika ia tahu Kashish melakukan kesalahan, namun semua ini juga tidak akan pernah terjadi jika Pulkit juga menyadari bahwa dia sudah mempunyai istri.
Gangaa kemudian meminta maaf kepada Supriya atas perlakuan Kashish kepadanya.
Akan tetapi Amaji terus marah-marah dan menghina Gangaa dan Kashish, Amaji juga mengusir Gangaa dan Kashish dari rumahnya.
Mendengar itu Gangaa segera mengajak Kashish untuk pergi dari sana, Kashish dan Pulkit saling menatap seolah mereka sangat sulit untuk berpisah.***