Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Komitmen Berikan Solusi
Setelah melihat Park muncul di TV, mereka tidak bisa menahan amarah padanya mulai tahun 2016.
“Itu membuat darahku mendidih melihat bahwa dia menciptakan citra yang polos dan baik yang benar-benar dipercaya orang. Aku ingin mengungkapkan semuanya tetapi aku tahu bahwa keluarganya kaya jadi aku takut untuk memposting secara online.” Tambahnya.
Namun setelah melihat postingan dari penindasan korban lain yang terus-menerus dialamatkan secara online, hal itu memberi mereka keberanian dan menjadi satu-satunya kesempatan untuk berbagi cerita juga.
Sebelumnya, Park Hye Su juga pernah diekspos oleh terduga korban lainnya, namun dibantah oleh agensi.
“Saya tidak ingin bertemu dengan Park Hye Su. Saya berharap dia akan memposting permintaan maaf secara terbuka kepada setiap korban dan tidak muncul di siaran atau program apa pun lagi.” Kata korban pada penutupan wawancara pers.
Sehubungan dengan tuduhan bullying, agensi Park Studio Santa Claus menyatakan semua rumor bullying tentang Park Hye Su tidak benar.
Meski pihaknya membantah tuduhan tersebut, para korban terus melakukan unjuk rasa.***